Mohon tunggu...
Nindita Arrum
Nindita Arrum Mohon Tunggu... Penulis - seorang manusia

penyuka ketenangan, hewan mengeong dan petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

7 Tips Bijak Menggunakan Media Sosial

9 Juli 2018   20:31 Diperbarui: 21 April 2021   12:32 3455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambil sisi positif dari hal ini. Jika teman dekat Anda yang melakukan ini, maka harusnya Anda bersyukur, karena dengan kasus seperti ini, Anda jadi dapat mengetahui karakter sebenarnya teman yang Anda anggap baik, nyatanya tidak demikian.

5. Postinglah segala hal yang positif dengan caption yang memotivasi diri sendiri dan orang lain

Jika dari poin 1 hingga 4 membuat emosi Anda bercampur aduk. Maka poin kelima ini akan menjadi obat penenang bagi Anda. Banyak sekali hal-hal yang dapat kita syukuri dan syukuri setiap harinya ketimbang  sesuatu yang kita sesali dan keluhkan.

Contohnya saja, kita dapat bernafas kembali di pagi hari dan menghidup aroma dedaunan yang basah setelah diguyur hujan semalam. Atau menikmati secangkir kopi panas ditemani biskuit manis bersama keluarga setiap pagi. Menggunakan mobil untuk sekedar ke mall atau berkeliling kota Jakarta ditemani mentari sore yang sinarnya membias ke angkasa.

Hal-hal kecil yang kita anggap sepele nyatanya sangat dapat kita syukuri. Ingatlah banyak orang di luar sana yang menginginkan ada di posisi Anda.

Banyak orang yang berlomba dengan nafas terakhirnya di saat kita menghirup udara pagi di hari minggu. Banyak orang yang harus berjalan bermil-mil untuk bisa ke sekolah atau membajak sawah. Banyak orang yang bahkan harus berpikir dan bertanya kepada diri sendiri apakah saya dan keluarga bisa makan hari ini? Sementara keluhan Anda hanyalah makan apa kita hari ini? 

Sejujurnya, jika kita mau, kita dapat memposting hal-hal yang postif dan tidak menyinggung perasaan orang lain dan tidak pula menimbulkan penyakit kepada hati kita sendiri. Mulai sekarang, ubahlah paradigma kita dari sang pengeluh, menjadi sang bersyukur supaya Allah juga menambah berkah pada setiap usaha dan kerja keras kita dalam kehidupan ini.

6. Abaikan pendapat orang-orang tentang perubahan baik yang terjadi pada diri kita

Pepatah mengatakan, "Penyesalan selalu datang terlambat", namun saya beranggapan, lebih baik datang terlambat daripada tidak datang sama sekali. Jika memang kita pernah melakukan keburukan kepada orang lain baik di medsos ataupun dunia nyata dan memiliki masa lalu yang cukup rumit, maka UBAHLAH DIRI ANDA SEKARANG JUGA!

Kita tidak akan pernah tahu kapan hidup kita berakhir, tapi saya yakin bahwa pada dasarnya semua orang ingin kembali kepada Sang Khalik dalam keadaan baik. So, ubah pribadi dan karakter buruk Anda sekarang juga. Ubah pemikiran negatif menjadi positif. Ubah rutinitas monoton, tanpa tujuan dan rencana menjadi sesuatu yang terjadwal, berwarna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Ubah pandangan negatifmu terhadap dunia, maka dunia akan memberikan energi positifnya kepadamu tanpa kamu minta sekalipun.

7. Mulai sekarang, jadilah pribadi yang positif dengan karakter yang baik

"Dunia itu keras bung!" sahut pepatah. Memang dunia itu keras, kalau lembek namanya puding dong, hehe. Kalau dunia itu keras, maka kita harus menjadi pribadi yang tangguh jika ditimpa dengan ujian dan cobaan yang keras pula. Maka percayalah, ketangguhan Anda akan meluluhkan kerasnya dunia ini.

Abaikan lingkungan bahkan teman-teman yang berpengaruh negatif terhadap Anda. Anda bukan patung yang tak dapat berbicara dan bergerak. Tinggalkan lingkungan yang membawa Anda kepada keburukan. Mulailah mencari lingkungan yang mendukung Anda untuk menjadi pribadi yang positif dan bersyukur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun