“Iya, kok bisa gini, sih?” tambah Diana.
Kami semua terdiam. Tubuh kami gemetar, bulu kuduk berdiri. Diana berusaha membaca doa, sementara yang lain hanya bisa menahan napas, berharap semua segera berakhir. Malam itu terasa begitu panjang, menjadi malam terpanjang dalam hidupku. Tak satu pun dari kami bisa tidur nyenyak.
Saat fajar mulai menyingsing, ketakutan kami perlahan mereda. Kami segera berkemas dan bersiap untuk check-out dari hotel itu. Kejadian aneh di malam pertama study tour ke Jogja akan selalu membekas dalam ingatan kami. Bayangan hitam di depan lift, suara mandi tanpa sosok, dan kursi yang bergerak sendiri masih menjadi misteri yang tak pernah terjawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H