Raga kami punya
[ 2 ]
“Puan, sudahkah Puan catatkan satu kalimat
Agar hari ini tak lupakan kisah.
Di sela-selanya, letih terus mengerjap
Tak henti menekan-nekan ulu dada
Sudahkah Puan tersenyum pada gelap yang begitu hening?”
Tanpa cahaya bukanlah petang yang merisaukan, sayang
Ia hanya semacam gundah yang menutupi tekad
Kisahkan kisah, pada sepanjang jalan
Lampu-lampu kota dan silir angin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!