Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Cerpen] Dua Dunia

15 Desember 2024   22:01 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:01 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi by Canva

"Kalian tak akan bisa melarikan diri dariku!" hardik Raja dengan seringai jahat.

"Aku akan melawanmu!" teriak Juna dengan napas terengah. Ia berdiri di depan Lila, melindunginya dengan tubuhnya sendiri.

Pertarungan terakhir pun terjadi. Dalam upaya terakhir yang putus asa, Juna berhasil melukai Raja, tetapi ia sendiri terjatuh, kehabisan tenaga. Sabetan belati menggores bahu bagian kanannya.

"Juna!" Lila menjerit, berlutut di samping tubuhnya yang berlumuran darah.

Namun, sebelum segalanya berakhir, cahaya terang menyelimuti mereka. Juna merasa tubuhnya ringan, seperti terangkat dari medan pertempuran. Dunia di sekitarnya memudar, suara denting pedang dan erangan musuh lenyap digantikan oleh keheningan yang menyesakkan.Juna merasakan dirinya terlempar keluar dari dunia itu, kembali ke kamarnya dengan napas terengah.

Ia membuka matanya, menemukan dirinya terbaring di atas tempat tidur yang berantakan. Jendela kamar terbuka, membiarkan angin malam menerobos masuk, menggoyangkan tirai putih yang lembut. Tapi ada sesuatu yang aneh. Tangannya gemetar ketika ia mengangkatnya---ada bekas luka di sana, goresan yang masih basah, persis seperti yang ia alami dalam pertempuran.

Juna meraba dadanya. Jantungnya masih berdegup kencang, dan ia merasakan rasa sakit  di bahunya,   Namun, ini seharusnya tidak mungkin. Itu hanya mimpi... bukan?

Matanya tertuju pada meja di sudut kamar. Laptopnya masih menyala dan dalam aplikasi word tertulis sebuah cerita dengan judul : Di antara Dua Dunia. Juna terpaku. Mulutnya ingin berbicara, tetapi tidak ada kata yang keluar.

Juna meraih mouse, jari-jarinya gemetar saat kursor menunjuk pada halaman pertama naskah. Dengan hati-hati, ia mulai membaca ulang setiap kata. Semakin dalam ia membaca, semakin yakin ia bahwa cerita ini bukan sekadar imajinasinya. Ada sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata di layar itu. 

Tiba-tiba, layar laptop berkedip, menampilkan pesan kesalahan yang aneh: "Akses ditolak. Data rusak." Juna mencoba menyalakan ulang laptopnya, tetapi hasilnya sama. Rasa takut mulai menjalar di hatinya. Apakah ada yang sedang mencoba menyembunyikan sesuatu darinya?

Cibadak, 15 Desember 2024 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun