"Hentikan usahamu merayu para gelandangan di sini. Jika tidak kedai ini akan kami hancurkan!" teriak salah seorang dari mereka.
"Abang-abang, sabar, ya. Kalau boleh tahu maksud Abang apa ya?" Retno berusaha berbicara bijak.
"Pokoknya kami tidak mau kamu meneruskan bagi-bagi makanan itu di sini. Jika besok masih dilakukan, maka kedai ini akan kami bakar!"gertak laki-laki itu. Kemudian mereka pergi tanpa menjawab pertanyaan Retno.
"Apa salahnya? Mengapa mereka menghentikan semua ini? Siapa yang menyuruh?"
Deretan pertanyaan muncul di benak Retno. Suara iqomah dari mesjid membuyarkan lamunan Retno. Dia mengajak anak-anak untuk salat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H