Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rendezvous

27 Agustus 2023   15:23 Diperbarui: 27 Agustus 2023   15:50 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Virna! Boleh aku masuk?" Suara Aina terdengar dari luar kamar.

Virna segera menghapus air matanya yang diam- diam mengalir. Dia tak ingin Aina tahu kesedihannya. Selama ini Virna tak banyak bercerita apa pun kecuali soal pekerjaan kepada sahabatnya meskipun sebaliknya Aina selalu mengganggunya dengan kisah- kisah percintaannya dengan Bimbim, kekasih Aina.

"Antar aku bertemu dengan Bimbim, ya. Please...," pinta Aina begitu pintu kamar terbuka. Aina sudah tak terlihat menangis lagi justru sebaliknya dia terlihat bahagia.

"Kapan?" tanya Virna lagi.

"Sekarang... Bimbim menunggu di kafe Kenanga pukul 8 nanti. Antar aku ya...," pinta Aina sambil memegang kedua tangan Virna. Dan selalu saja Virna tak sanggup menolak keinginan sahabatnya itu.

Malam itu Virna menggunakan gamis biru pemberian Arya saat ulang tahunnya. Entah mengapa, malam ini Virna ingin seali menggunakan gaun itu. Sedangkan Aina menggunakan gaun pink berhijab abu- abu. Mereka menunggu kedatangan Bimbim di kafe Kenanga.

Tampak Aina sudah tak sabar menunggu kedatangan pacarnya itu.

"Seharusnya kamu tak perlu mengajak aku. Aku tidak mau menjadi nyamuk di sini," ujar Virna sambil memandang Aina yang gelisah.

"Nah itu dia!" seru Aina sambil melambaikan tangan ke arah laki- laki yang baru datang.

Virna mengikuti arah pandangan Aina. Dari kejauhan ia melihat seorang laki-laki dengan berbalut setelan kemeja biru dan celana hitam. Tampak sangat elegan antara busana dan postur tubuhnya. Lelaki itu semakin mendekat ke tempat mereka berada.

Virna tercekat saat dirinya mengenal sosok laki- laki itu. Ia mengucak matanya tak percaya. Benarkah laki- laki itu Arya. Dan netranya tidak berbohong. Jadi Arya dan Bimbim itu orang yang sama. Sementara lelaki itu semakin mendekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun