Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rendezvous

27 Agustus 2023   15:23 Diperbarui: 27 Agustus 2023   15:50 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, Arya sejak tadi tak berbicara apa- apa. Sikapnya dingin sementara Virna menahan diri untuk tidak menunjukkan kerinduan kepada pemuda yang sudah dua tahun ini menjadi kekasihnya.

"Apakah ada masalah?" tanya Virna kembali memecah kebisuan mereka.

"Aku ingin mengakhiri semuanya," ujar Arya lirih tetapi terdengar bagaikan suara petir di telinga Virna.

"Maksudmu ...?" Virna memandang Arya dan menuntut kejelasan.

"Aku ingin hubungan kita putus," jawab Arya sambil memandang ke arah lain.

"Why? Have I wronged you?" tanya Virna sambil menahan kesedihannya,"Please, jelaskan kepadaku."

"Aku sudah tidak mencintaimu lagi." Arya menjawab tanpa ekspresi.

"Tidak ... aku yakin bukan itu alasan sebenarnya. Is there another girl?" Virna menuntut jawaban yang jelas dari kekasihnya.

"Sudahlah, Vir. Terima kenyataan jika aku sudah tidak mencintaimu lagi. Hubungan ini tidak sehat karena aku sudah tidak memiliki perasaan apa- apa lagi padamu," ujar Arya seraya bangkit dan meninggalkan Virna sendiri, terpaku.

Akhirnya Virna tersadar dan mengatakan dalam hati bahwa semua berjalan baik-baik saja dan masih tetap sama. Bumi masih berputar, matahari masih terbit dari timur dan terbenam di barat, matahari masih ada di atas dan tanah masih dia pijak.  Begitu pun hati ini, masih sama saja seperti dulu, mengharapkan Arya tanpa tepi meskipun dia tahu Arya sudah tak akan ada di sisinya lagi.

Angin berhembus perlahan dari balik jendela kamar, seolah tidak ingin mengganggu Virna yang sedang mengenang masa lalunya. Udara dingin kini berubah menjadi panas, sepanas hati Virna yang terluka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun