Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen Pamali

20 Juli 2023   22:52 Diperbarui: 20 Juli 2023   23:16 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi by Canva

"Kalian teman- teman pasien Sekar?" tanya dokter itu.

"Ya, Dokter. Orang tua sekar belum dating. Mereka masih dalam perjalanan," ujarku dengan cemas," Ada apa, Dok?"

"Pasien banyak mengeluarkan darah akibat benturan yang sangat keras di kepalanya. Kami sudah berusaha semampu kami. Maaf, teman kalian tidak dapat tertolong," ujar Dokter menjelaskan dengan sangat hati -- hati.

"Maksud Dokter Sekar sudah tiada?" tanyaku meyakinkan diri. Dokter hanya menganggukan kepala sambil memegang bahuku. Aku mendengar teriakan Zidan, dan tangisan teman- teman yang lain. Sementara aku diam. Bibirku kelu tak tahu harus berkata apa-apa lagi. Bagaimana menyampaikan hal ini kepada keluarga Sekar nanti. Tiba- tiba kepalaku berkunang- kunag. Pandanganku kabur dan tubuhku limbung lalu jatuh, tak inga tapa- apa lagi.

Cibadak 20 Juli 2023

Cerpen karya Nina Sulistiati. Seorang guru Bahasa Indonesia yang gemar belajar menulis. Ig. nlistia  , tiktok nina sulistiati fb : https://www.facebook.com/ninasutitiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun