Di ruang tamu terdapat sofa yang sangat bagus disertai dengan hiasan yang terbuat dari guci-guci yang indah. Ada beberapa vas bunga yang berisi bunga-bunga indah dan harum.
"Selamat malam," sapa seseorang dari belakang Cinta. Cinta berbalik dan melihat seorang laki-laki remaja seusia dirinya sedang tersenyum ke arah dirinya.
"Wah ... cakep banget," puji Cinta dalam hati.
Sosok cowok ini memikat dilengkapi dengan tubuhnya yang atletis. Rambut coklatnya dengan model Pasquito dengan disconected di pelipis semakin menonjolkan rahangnya yang terlihat sangat kuat. Matanya sedikit sipit dan kulitnya putih. Cinta seolah melihat artis Korea.
"Hai ... maaf, saya masuk tanpa izin ke rumahmu," sapa Cinta malu-malu.
"Selamat datang di rumahku. Saya senang ada yang mau singgah ke sini," tukas laki-laki itu," Saya Stephen."
"Saya Cinta." Cinta mengenalkan diri sambil menyodorkan tangannya ke arah Stephen.
Stephen membalas uluran tangan Cinta. "Wah ... kok tangannya sangat dingin. Wajahnya juga tanpa ekspresi," batin Cinta.
"Maaf. Saya dan teman-teman tadi kehujanan dan mobil kami mogok. Kami mencari tempat berteduh dan kami melihat rumah ini," jelas Cinta.
"Tidak apa-apa. Ini rumah keluarga kami, keluarga Danu Subroto. Kamu boleh beristirahat di sini," tutur Stephen.
Suara Stephen yang lembut dan sopan membuat Cinta semakin tertarik kepadanya. Ikh ... apakah ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?