"Anak ini mencuri obat di toko saya. Nih, lihat!" Ci Amei memperlihatkan satu botol obat sirup dan satu lembar obat sakit kepala.
"Obat ini untuk siapa?" tanya Ayah kepada anak itu.
"Ibu saya sakit," jawab anak itu singkat.
"Ini, Ci Amei. Saya bayar obat itu. Berapa harga semuanya?" tanya Ayah kepada Ci Amei.
"Go ban!" Ci Amei menyerahkan obat ini kepada ayah setelah memberikan uang pengganti.
"Ayo! Kamu duduk di warung saya dulu," ajak Ayah kepada anak itu. Ardian, anak itu bernama Ardian.
Ayah membungkuskan satu bungkus sayur dan dua bungkus nasi disertai lauk pauk.
"Ini bawalah pulang. Semoga ibumu cepat sembuh, ya," ujar Ayah sambil menyerahkan bungkusan berisi obat, sayur dan nasi.
Ardian segera berlari setelah mengucapkan terima kasih kepada Ayah saat itu.
Sekarang Ayah terbaring tak berdaya. Pagi tadi saat Vania pergi ke sekolah, Ayah dalam keadaan baik-baik saja. Vania tak melihat jika Ayah sedang sakit. Mungkin Ayah sengaja menyembunyikan rasa sakit kepada Vania karena takut Vania akan cemas.
Saat istirahat, Vania dipanggil ke ruang guru. Ternyata ada tetangganya yang menelepon Vania dan memberitahukan jika Ayah pingsan di warung. Vania segera minta izin pulang dan berlari menuju ke warung Ayah.