"Mbak Andina! Mbok Nah!" Teriak Rania dari arah luar. Rupanya Rania menunggui Bunda di depan ruang ICU.
 Mbok Nah membukakan pintu ruangan. Kemudian Rania memeluk Arina seraya menangis. Â
"Ada apa, Rania? Tenang ya. Ceritakan ada apa?" tanya Andina berusaha menenangkan adiknya.
Setelah Rania tenang, dia menceritakan kepada Andina tentang Bunda.
"Bunda sudah pergi, Mbak. Dia sudah kembali kepada-Nya," ujar Rania pelan sambil terus menangis.
"Innalilahi wa inna ilahi rojiun ...," ujar Andina seraya memeluk adiknya.
"Sabar, sayang. Kita ikhlaskan kepergian, Bunda. Mungkin ini yang terbaik buat Bunda," hibur Mbok Nah  seraya memeluk Andina dan Rania.
Ternyata mimpi tadi adalah firasat yang diberikan kepada Andina. Bunda akan pergi jauh darinya. Ujian itu kembali datang kedalam kehidupan Andina dan dia harus kuat menjalaninya. Dia harus menggantikan peran Bunda untuk Rania, adik semata wayangnya.
"Ya...Rabbi, ampuni segala dosa Bunda dan tempatkanlah Bunda di tempat terindah milik-Mu," doa Andina dalam hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H