Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepenggal Kisah Wanodya 5: Bidadari Tak Bersayap

23 November 2022   00:13 Diperbarui: 24 November 2022   15:03 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikiran Rena langsung tertuju kepada Diana, putrinya yang berada di rumah. Oleh karena itu Rena segera pulang saat ada sebuah angkot.

"Pusat gempana di mana ya? Asa gede pisan karaosna. Pasti tak jauh dari sini?" Seorang penumpang memulai pembicaraan.

"Tuh, ada pemberitahuan dari BMKG di hand phone saya," ujar penumpang lainnya," Eleuh pusat gempanya ada di daerah kita, tapi di mana ya!"  

Rena terkesiap mendengar percakapan mereka. Serta merta dia mengambil hand phone dan menghubungi nomor milik tetangganya. Namun, tak ada jawaban. Dia semakin cemas tentang keadaan anak semata wayangnya.

Penyesalan tiba-tiba menyergap hatinya. Rena terpaksa bekerja demi mencukupi kebutuhan rumah tangganya, termasuk merawat Diana. Bidadari kecilnya ini adalah harta yang tiada ternilai. Rena sangat menyayangi Diana, apalagi putrinya sedang lucu-lucunya. Dia baru berusia tiga tahun. Mas Haikal, suaminya pergi setelah Rena melahirkan Diana. Baginya Diana adalah bidadari kecilnya yang kelak akan terbang menuju masa depan dengan sayap-sayapnya yang kuat. Dia akan merawat dan membesarkan Diana dan berharap kelak putrinya akan menjadi wanita sukses.

"Pusat gempa berada di darat 10 Km Barat Daya Cianjur.#Gempa Magnitudo: 5.6, Kedalaman: 10 km, 21 Nov 2022 13:21:10 WIB, Koordinat: 6.84 LS-107.05 BT (10 km) Barat Daya Kab. Cianjur Barat Daya-Jabar.  Tidak berpotensi tsunami #BMKG" Seorang penumpang membacakan informasi yang diperolehnya dari aplikasi BMKG.

Rena semakin cemas. Di beberapa tempat yang dia lewati banyak berkumpul para warga yang belum berani masuk ke dalam rumah. Ketika mobil angkutan tiba di gang menuju rumahnya, Rena melihat banyak penduduk yang mengangkut korban gempa. Rena juga melihat banyak rumah yang ambruk serta tangisan para tetangga.

"Diana!" teriak Rena seraya berlari menuju rumahnya yang tak jauh dari jalan.

Beberapa tetangga sedang berada di depan rumahnya. Tubuh Rena gemetar dan lemas saat melihat rumahnya sudah hancur lebur.

"Diana! Anakku, Diana di mana?" histeris Rena. Dia berlari menuju rumahnya. Beberapa tetangga melarang.

"Sabar Rena! Biarkan petugas mengevakuasi dan mencari anakmu. Bahaya jika kamu ikut mencari," ujar Mak Ijah yang tiba- tiba datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun