"Boleh tidak, ya?" goda Bunda sambil tersenyum," Tentu saja boleh, Sayang. Daripada sepatumu mubazir dan tidak terpakai."
"Alhamdulillah!" seru Reni sambil memelukku," Terima kasih, Nandia."
"Ayo! Kamu ikut ke belakang. Kamu bisa memilih sepatu mana yang akan kau ambil," ajakku sambil menggandeng tangan Reni.
Sekali lagi ada binar kebahagiaan di mata Reni. Hal itu membuatku semakin berbahagia. Ternyata berbagi dengan sahabat itu sangat menyenangkan.
Aku juga sangat bersyukur karena selama ini Bunda sudah mengabulkan setiap keinginanku. Aku mengacungkan jempol ke arah Bunda yang tertawa melihat kelakuanku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!