Seorang gadis kecil mengekor di belakangnya. Dia sembunyi dan melihat Arman malu-malu.
"Jasmine, kenalkan. Ini Om Arman sahabat Ayah dan Bunda. Ayo, kasih salam dong," ujar Diah.
Gadis itu maju ke hadapannya dan menjulurkan tangan. Setelah itu dia sembunyi lagi di belakang ibunya.
"Assalamualaikum, Om," ujar gadis manis itu lantang. Arman tersenyum dan menjawab salamnya. Kemudian Jasmine berlari masuk ke rumah.
"Lucu. Berapa anak kalian?" tanyanya sambil melihat Gondo dan Diah.
"Sepasang. Yang barep sudah sekolah SMP kelas dua. Jasmine baru sekolah SD kelas tiga," jawab Diah.
"Ayo cerita dong tentang dirimu. Di mana kamu tinggal sekarang?". tanya Diah tak sabaran.
"Aku tinggal di Sukabumi setahun setelah lulus kuliah. Aku mengajar di salah satu SMP negeri di sana. Alhamdulillah aku sudah diangkat jadi ASN," kata Arman bercerita.
"Memang tidak ada mojang Sukabumi yang menarik hatimu?" tanya Gondo lagi. Arman hanya tersenyum menjawabnya
"Kalau ada juga dia tidak akan jomblo sampai hari gini, Mas," kata Diah menggoda. Arman tertawa mendengar kelakar Diah.
Kami bercakap-cakap ngalor ngidul. Kami mengenang masa-masa SMA dulu. Waktu itu kami sangat kompak. Kalau bahasa anak-anak milenial sekarang geng solid.