Konsekuensi mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Sedangkan hukuman adalah tindakan yang dibebankan kepada seseorang atas pelanggaran terhadap peraturan, norma, atau otoritas yang berlaku.Â
Hukuman biasanya menyisakan perasaan tidak nyaman kepada anak dan akan berakibat buruk pada psikisnya. Jadi guru sebaiknya mengubah hukuman yang diberikan kepada siswa menjadi sebuah konsekuensi.
Misalnya ada siswa yang tidak mengerjakan PR, maka konsekuensi yang diberikan adalah siswa harus mengerjakan PR tersebut di perpustakaan. Bukan malah memberikan hukuman lari keliling lapangan yang jelas mempermalukan siswa.
Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan di sekolah
Suasana belajar yang menyenangkan dapat menumbuhkan sikap positif para siswa. Komitmen-komitmen yang dibuat bersama-sama baik di lingkungan kelas maupun sekolah secara umum memberikan keyakinan kepada siswa.Â
Keyakinan itu yang akan mendorong secara internal dalam dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan menjalankan norma-norma baik.
Jadilah guru yang berperan sebagai manajer
Seorang guru harus mampu menjadi manajer yang baik. Guru yang memiliki kemampuan manajerial yang baik akan menjadikan dirinya sebagai mentor, fasilitator bagi para siswa sehingga para siswa dapat menemukan solusi dari permasalahannya sendiri.Â
Guru mengarahkan para siswa menjadi manajer bagi dirinya sendiri. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan keyakinan para siswa terhadap tindakan yang dilakukannya.Â
Penguatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan karakter baik para siswa. Ada proses diskusi antara guru dan siswa.Â
Siswa akan menyadari kesalahan yang dilakukannya dari hasil diskusi dan refleksi dirinya. Jika kesadaran itu tumbuh, siswa akan memperbaiki kesalahan yang dilakukannya.