Hapuskan kata hukuman (punishment) dan ubah menjadi kosekuensi
Tanpa disadari guru kerap menjadi penghukum atas tindakan siswa yang dianggap tidak disiplin, contohnya seorang siswa terlambat datang ke sekolah.Â
Kemudian dia dimarahi guru dengan kata-kata kasar tanpa bertanya apa sebab dia terlambat.Â
Kemudian siswa tersebut diberi hukuman dengan tindakan membersihkan toilet. Apa yang dirasakan oleh siswa tersebut?Â
Siswa merasa dipermalukan dan akhirnya akan menimbulkan rasa marah dan dendam. Yang terjadi kemudian siswa tidak mau menjalankan peraturan, mau seenaknya sendiri.
Jika guru bijaksana, selayaknya dia menanyakan terlebih dahulu apa sebab siswa tersebut terlambat. Kemudian ubah hukuman menjadi konsekuensi.
Apa beda hukuman dan konsekuensi?
Untuk membedakan keduanya saya akan memberikan contoh cerita. Ani menumpahkan makanan di lantai sehingga lantai kotor oleh ceceran makanan. Kemudian Ani disuruh untuk membersihkan ceceran makanan itu sendiri.Â
Apa yang dilakukan ibu kepada Ani itu adalah konsekuensi karena Ani sudah menumpahkan makanan.Â
Jika ibu tidak akan memberikan uang jajan selama seminggu kepada Ani yang sudah menumpahkan makanan, maka tindakan ibu tersebut berupa hukuman.
Jadi konsekuensi adalah akibat yang dirasakan anak secara langsung dari perbuatan yang baru saja dilakukan.Â