Menurut Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, 2001 yang dikutip dari modul calon guru penggerak tahun 2021, menyatakan bahwa arti dari kata disiplin berasal dari bahasa Latin, 'disciplina', yang artinya 'belajar'.Â
Kata 'discipline' juga berasal dari akar kata yang sama dengan 'disciple' atau murid/pengikut.
Menurut Diana untuk menjadi seorang murid, atau pengikut, seseorang harus paham betul alasan mengapa mereka mengikuti suatu aliran atau ajaran tertentu, sehingga motivasi yang terbangun adalah motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik.
Dengan definisi tersebut guru harus mampu memotovasi siswa agar memiliki kesadaran diri untuk melakukan kepatuhan tanpa perlu ada paksaan.
Untuk memotivasi para siswa tersebut, guru harus pandai mengondisikan para siswa agar mau berdisiplin tanpa dipaksa.Â
Cara jitu menumbuhkan kesadaran intrinsik siswa agar mau melaksanakan disiplin tanpa paksaan adalah dengan menciptakan budaya positif di sekolah.
Cara Menumbuhkan Budaya Positif di Sekolah
Ubahlah paradigma guru tentang disiplin diri yang ada pada siswa
Tujuan guru mendidik adalah menciptakan para siswa yang memiliki disiplin diri sehingga mereka melakukan tindakan yang mengacu pada nilai-nilai kebajikan.Â
Namun tanpa kita sadari disiplin itu diterapkan dengan cara dipaksakan. Ada beberapa tipe karakter siswa yang melakukan disiplin diri yang harus dipahami guru, yaitu:
- Siswa bersedia menjalankan disiplin karena dia takut pada hukuman yang akan diberikan guru. Dia memilih zona nyaman agar tidak terkena hukuman.
- Siswa menjalankan disiplin karena ingin mendapat pujian dari guru atau orang lain.
- Siswa yang selalu menjalankan disiplin karena sesuai keinginan sendiri karena mereka percaya dengan menjalankan disiplin mereka juga menghargai dirinya sendiri/
Dari ketiga tipe karakter siswa, karakter ketigalah yang harus bisa dikembangkan guru. Guru harus berupaya menumbuhkan kesadaran internal siswa tentang pentingnya disiplin.