Kenyataan itu mengharuskan guru untuk mencari upaya agar motivasi belajar anak kembali tumbuh.
Menumbuhkan Suasana Komunikasi yang Baik dengan Siswa
"Komunikasi adalah tiketmu menuju sukses, jika kamu memperhatikan dan belajar melakukannya secara efektif." - Theo Gold
Selama tiga semester siswa hanya berkomunikasi dengan guru hanya melalui gawai. Komunikasi dilakukan dengan tidak langsung. Hal itu memberikan dampak bagi siswa.Â
Siswa yang biasanya aktif memberikan komentar, pertanyaan dan jawaban secara langsung dengan suasana yang menyenangkan, kini hanya dibatasi oleh layar laptop atau gadget
Komunikasi pembelajaran berubah total sejak pertengahan Maret 2020. Ruang kelas yang selalu dipenuhi dengan suara-suara gaduh dan riuh saat pembelajaran berlangsung, kini berubah senyap.Â
Guru sebagai komunikator utama tidak dapat menyentuh langsung emosi siswa. Hubungan komunikasi timbal balik tidak berjalan normal. Hal itu berlangsung selama tiga semester.
Sekarang pembelajaran tatap muka akan dimulai kembali. Guru harus memiliki kemampuan untuk membangun komunikasi yang baik dengan para siswa.
Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno: 1987) berkomunkasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan, atau sering disebut dengan "the communication is in tune".
Komunikasi dapat berjalan secara efektif, bila memenuhi beberapa syarat, yaitu:
a. Suasana komunikasi menyenangkan antara guru dan siswa,
b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
c. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi para siswa