Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Badut

11 Juni 2021   15:42 Diperbarui: 11 Juni 2021   16:07 17242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya memang sulit namun semakin lama aku terbiasa dengan kostum badut itu. Berbagai upaya ku lakukan agar bida membahagiakan para pengunjung sirkus. Aku belajar atraksi akrobat dan bermain sulap kepada cak Simin. Akhirnya aku menjadi badut favorit sirkus itu.

Kini usiaku semakin senja. Aku sudah tak bisa lagi ikut berkeliling. Aku juga sudah tak mampu lagi berakrobat untuk melengkapi atraksiku. Akhirnya aku memutuskan untuk menetap di desa ini. Kebetulan si mbok meninggalkan aku sebidang tanah dan bangunan yang bisa ku tinggali.

Aku tetap menjadi badut meskipun hanya di daerah-daerah yang tidak terlalu jauh. Aku masih bisa menghibur para pengunjung. Aku masih mampu menghadirkan tawa ceria dari anak-anak meskipun aku harus menutupi duka ku sendiri. Inilah hidupku yang harus kuterima dengan ikhlas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun