Mohon tunggu...
NINA KARINA ZAI
NINA KARINA ZAI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI

NIM : 55523110029 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Pajak Internasional | Dosen : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rerangka Pemikiran Rosce Pound (1870-1964) dan Tibor Machan (1939-2016) Pada Tax Heaven Country

17 Desember 2024   22:06 Diperbarui: 17 Desember 2024   22:06 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.cato.org/people/tibor-machan

Kebebasan Individu: Dalam pandangan Machan, setiap individu atau perusahaan memiliki kebebasan untuk mengelola kekayaan mereka sendiri sesuai dengan keinginan mereka, selama tidak merugikan orang lain. Dalam konteks ini, penggunaan tax haven dapat dipandang sebagai hak kebebasan ekonomi untuk meminimalkan pajak atau mencari struktur pajak yang lebih menguntungkan. Machan mungkin berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan mencari cara yang sah untuk mengurangi beban pajak, karena ini merupakan hak pribadi untuk mengelola keuangan dan sumber daya mereka.

  • Pajak sebagai Pemaksaan: Machan juga menekankan bahwa pajak adalah bentuk pemaksaan oleh negara. Dalam pandangannya, pajak adalah pengambilannya sebagian dari pendapatan individu atau perusahaan untuk kepentingan publik, yang secara tidak langsung berarti bahwa negara sedang mengendalikan sebagian dari kehidupan ekonomi mereka. Oleh karena itu, tax haven bisa dilihat sebagai respons terhadap pemaksaan pajak yang terlalu tinggi atau tidak adil. Jika negara mengenakan pajak yang tinggi, maka individu atau perusahaan berhak mencari cara yang sah untuk menghindari pajak tersebut menggunakan tax haven, tanpa melanggar prinsip-prinsip kebebasan ekonomi.

  • Legitimasi Penghindaran Pajak: Dari perspektif Machan, penghindaran pajak melalui tax haven bisa dianggap sah, selama tidak melanggar hukum. Dalam libertarianisme, selama tidak ada penipuan atau penggelapan pajak yang dilakukan secara ilegal, tindakan ini bisa dilihat sebagai pilihan sah untuk meminimalkan pajak yang dianggap terlalu tinggi atau tidak adil. Machan akan berpendapat bahwa negara tidak seharusnya memaksa individu untuk membayar pajak secara berlebihan dan bahwa individu berhak untuk mencari cara yang lebih baik dalam mengelola kekayaan mereka.

  • 3. Perbandingan antara Pandangan Pound dan Machan dalam Konteks Tax Haven

    • Pound berfokus pada keadilan sosial dan kepentingan umum, dan mungkin akan berargumen bahwa tax haven menciptakan ketidakadilan dengan memungkinkan individu atau korporasi kaya untuk menghindari kewajiban pajak yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat.
    • Machan, di sisi lain, lebih menekankan pada kebebasan individu dan hak untuk mengelola kekayaan pribadi, yang mungkin akan mendukung penggunaan tax haven sebagai ekspresi dari kebebasan ekonomi dan hak individu untuk menghindari pemaksaan pajak oleh negara.

    4. Implikasi untuk Pemahaman Tax Haven

    Kedua pemikiran ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai tax haven:

    • Dari perspektif Pound, tax haven bisa dianggap merugikan masyarakat secara keseluruhan dan bertentangan dengan nilai-nilai keadilan sosial, karena mengarah pada ketimpangan ekonomi.
    • Dari perspektif Machan, tax haven bisa dilihat sebagai bagian dari hak kebebasan ekonomi individu, yang sah selama tidak melanggar hukum dan selama tidak ada pemaksaan yang tidak adil oleh negara.

    Studi Kasus: Pertimbangan Arite

    Pertimbangan Arite, sebuah perusahaan multinasional fiktif, menggambarkan bagaimana perusahaan memanfaatkan tax haven untuk meminimalkan kewajiban pajak. Arite mengalihkan sebagian besar keuntungannya ke sebuah negara tax haven dengan tarif pajak nol, meskipun sebagian besar operasinya dilakukan di negara-negara dengan tarif pajak lebih tinggi. Kasus ini mencerminkan dilema etis dan hukum yang relevan dengan pendekatan Pound dan Machan.

    • Pendekatan Pound: Praktik ini menciptakan ketidakseimbangan antara keuntungan pribadi perusahaan dan kebutuhan publik, sehingga hukum internasional harus dirancang untuk mengatasi praktik semacam ini. Pound akan melihat praktik Arite sebagai kegagalan sistem hukum untuk mengatur perilaku perusahaan global. Pendekatannya menekankan perlunya reformasi hukum untuk memastikan bahwa perusahaan seperti Arite berkontribusi secara adil terhadap masyarakat tempat mereka beroperasi. Harmonisasi hukum pajak global dan kerjasama antar negara menjadi kunci untuk mencegah penyalahgunaan sistem perpajakan oleh perusahaan besar.

    • Pendekatan Machan: Kebebasan Arite untuk memilih tax haven harus diakui, tetapi perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat yang mendukung operasinya. Machan akan mengingatkan bahwa kebebasan ekonomi tidak berarti kebebasan tanpa tanggung jawab. Ia akan mendorong Arite untuk mengevaluasi praktiknya melalui lensa etika bisnis, di mana keuntungan tidak boleh diperoleh dengan mengorbankan keadilan sosial. Misalnya, Arite dapat mempertimbangkan pendekatan yang lebih berimbang dengan tetap memanfaatkan keuntungan tax haven tetapi juga berinvestasi kembali dalam masyarakat tempat mereka beroperasi.

    Relevansi dalam Konteks Global

    Kasus Arite menunjukkan bagaimana tax haven digunakan untuk tujuan yang sah secara hukum tetapi dipertanyakan secara moral. Misalnya, OECD melalui inisiatif BEPS (Base Erosion and Profit Shifting) telah berupaya meminimalkan praktik seperti ini. Namun, keberhasilan reformasi global tergantung pada komitmen semua negara untuk mengikuti prinsip yang sama.

    Sebagai contoh, Apple Inc. pernah menghadapi kritik global karena memanfaatkan tax haven di Irlandia untuk mengurangi kewajiban pajak mereka secara signifikan. Walaupun tindakan tersebut legal, banyak pihak mempertanyakan dampaknya terhadap negara-negara yang tidak mendapatkan manfaat ekonomi yang setara dengan kehadiran Apple. Contoh ini sejalan dengan dilema yang dihadapi oleh Arite dan bagaimana prinsip-prinsip dari Pound dan Machan dapat membantu memberikan kerangka berpikir yang seimbang antara kebebasan dan keadilan sosial.

    Tantangan dan Solusi

    • Kolaborasi Internasional: Regulator di berbagai negara harus bekerja sama untuk menciptakan kebijakan pajak global yang lebih harmonis dan mencegah penyalahgunaan tax haven.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
      Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun