Soal 1:
Data pada PT, XYZ  persamaan math P3B Indonesia Malayasia : dimana x1 Transportasi udara;;  x2  Transportasi Perairan dan  x3  Transportasi darat,
- 7x1 – x2 – x3     = 0
- 10x1 – 2x2 +  x3  = 8
- 6x1 + 3x2 – 2x3  = 7
selesaikan Persamaan Tersebut
Tentukanlah nilai pajak berbasis Berbasis P3B
Jawaban :
Persamaannya adalah:
1. 7x1 – x2 – x3     = 0
2. 10x1 – 2x2 +  x3  = 8
3. 6x1 + 3x2 – 2x3  = 7
Langkah 1: Eliminasi x3
Ambil persamaan (1) dan (2), lalu tambahkan dan eliminasi x3
1. Dari persamaan (1):
 7X1 - X2 - X3 = 0   ⇒  X3= 7X1 - X3
2. Substitusikan X3 = 7X1 - X2 ke persamaan (2):
 10X1 - 2X2 + (7X1 - X2) = 8
Sederhanakan :
10X1 + 7X1 - 2X2 - X2 = 8   ⇒  17X1 - 3X2 = 8  (Persamaan Baru A)
3. Substitusikan X3 = 7X1 - X2 ke persamaan (3):
 6X1 + 3X2 - 2(7X1 - X3) = 7
Sederhana :Â
6X1 + 3X2 - 14X1 + 2X2 = 7  ⇒  -8X1 +5X2 = 7  (Persamaan Baru B)
Langkah 2 : Eliminasi satu variabel lagi (X1)
sekarang kita punya dua persamaan baru :Â
A : Â 17X1 - 3X2 = 8
b : Â -8X1 +5X2 = 7
Kita eliminasi X1 dengan menyamakan koefisien X1. Kalikan persamaan A dengan 8 dan persamaan B dengan 17:
8(17X1 - 3X2) = 8(8)    ⇒  136X1 - 24X2 = 64
17(-8X1 + 5X2) = 17(7)  ⇒  -136X1 + 85X2 = 119
Sekarang jumlahkan kedua persamaan:
(136X1 − 24X2) + (−136X1 + 85X2) = 64+ 119
 61X2 = 183    ⇒    X2 = 3
Langkah 3: Substitusi X2 ke salah satu persamaan
Substitusi X2 = 3 Â ke persamaan A:
 17X1 − 3(3) = 8  ⇒  17X1 − 9 = 8  ⇒  17X1 =17  ⇒  X1 = 1
 Langkah 4: Substitusi x1x_1x1 dan x2x_2x2 ke persamaan (1)Â
Substitusi X1 = 1 dan X2 = 3 ke persamaan (1):
 7(1)−3−X3 = 0  ⇒ 7−3−X3=0  ⇒  X3=4
Hasil Akhir:
X1=1, Â X2=3, Â X3=4
Interpretasi:
- Transportasi udara (X1) = 1 unit.
- Transportasi perairan (X2) = 3 unit.
- Transportasi darat (X3) = 4 unit.
Soal 2 :Â
PT, ABC mempunyai Persamaan Pemajakan atas Penghasilan dari Kegiatan Pelayaran, Transportasi Perairan Darat, dan Penerbangan Berbasis P3B (CPMK 5)Â
Berikut ini adalah model pers math:Â
Mu = 100 – 0,5 Z  (sebagai pajak marginal P3B)Â
X0 Â = Rp 50 Â (tingkat penghasilan)Â
Y0 Â = Rp 100 (tingkat penghasian kena wajib pajak PT A tranportasi pelayaran laut)Â
Ty = Rp 10 Â
Hitunglah penghasilan P3B yang harus dibayar oleh PT.X (tax equal absolute sacrifice)Â
Buatlah Grafik gambar, pada persamaan tersebutÂ
Berikan komentar tax equal absolute sacrifice  anda dikaitkan dengan Model UN P3B
Jawaban:
Untuk menghitung penghasilan pajak yang harus dibayar oleh PT ABC (menggunakan pendekatan Tax Equal Absolute Sacrifice), mari kita uraikan langkah-langkahnya.Â
Diketahui
- Mu = 100−0,5Z
Z: Tingkat penghasilan setelah pajak. - X0 = Rp 50
Tingkat penghasilan minimum. - Y0 = Rp 100
Tingkat penghasilan awal sebelum pajak. - Ty = Rp 10
Pajak wajib yang dikenakan.
Â
Langkah 1: Rumus Dasar
Dalam pendekatan Tax Equal Absolute Sacrifice, pengorbanan pajak dihitung dengan menyeimbangkan utilitas sebelum dan sesudah pajak. Dengan kata lain:
U(Y0−T) = U(X0)
 Utilitas U didasarkan pada Mu yang sudah diberikan:
Kita gunakan integral Mu untuk mendapatkan U(Z)). Konstanta C dapat dieliminasi saat menghitung perubahan utilitas. Â
Langkah 2: Utilitas Sebelum dan Setelah PajakÂ
Agar utilitas tidak jatuh di bawah tingkat penghasilan minimum (X0 = Rp 50):
Oleh karena itu, pajak maksimum yang dapat dibayarkan adalah:
U(Y0−T)  ≥  U(X0)Â
6,975  ≥  4,375
Karena Ty=Rp 10, nilai ini memenuhi batas toleransi.
Â
Langkah 4: Grafik
Grafik dibuat berdasarkan Mu=100−0.5Z. Ini adalah fungsi linear dengan gradien negatif, menunjukkan bagaimana marginal utility menurun seiring bertambahnya penghasilan setelah pajak.
- Titik Merah Kiri: Y0 = 100 (penghasilan sebelum pajak).
- Titik Merah Kanan: Z = 90 (penghasilan setelah pajak Ty = 10).
Grafik memperlihatkan penurunan MuMuMu secara linier dengan bertambahnya penghasilan setelah pajak. Ini menggambarkan bahwa utilitas marginal berkurang seiring dengan peningkatan tingkat penghasilan.
Penjelasan Tax Equal Absolute Sacrifice
Pendekatan Tax Equal Absolute Sacrifice (TEAS) merupakan prinsip yang bertujuan untuk menyamakan utilitas yang dikorbankan oleh wajib pajak akibat pembayaran pajak. Dalam konsep ini:
U(Y0−T)=U(X0)Â
Di mana:
- U(Y0−T) adalah utilitas yang tersisa setelah membayar pajak.
- U(X0) adalah utilitas minimum yang ingin dipertahankan untuk memenuhi tingkat kesejahteraan dasar.
Pendekatan ini memastikan bahwa pajak yang dikenakan tidak mengorbankan utilitas individu atau entitas di bawah tingkat kesejahteraan minimum (X0).
Hubungan dengan Model UN P3B
Dalam konteks Model UN P3B (Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda), pendekatan ini relevan dalam:
Distribusi Beban Pajak yang Adil:
P3B mengatur alokasi hak pemajakan antara negara sumber (source country) dan negara domisili (residence country). Prinsip equal absolute sacrifice dapat digunakan untuk memastikan bahwa beban pajak yang dikenakan pada wajib pajak internasional tidak terlalu membebani satu negara dibanding negara lainnya.Marginal Utility dalam Pajak Penghasilan Internasional:
Utilitas marginal menurun seiring dengan peningkatan penghasilan (dalam grafik: Mu=100−0.5Z). Dalam kasus ini, equal absolute sacrifice dapat membantu menentukan tarif pajak yang sesuai sehingga pajak yang dibayar:- Tetap adil (tidak melebihi kapasitas utilitas perusahaan).
- Tidak menyebabkan perusahaan merugi atau mengalami gangguan operasional akibat penurunan utilitas yang signifikan.
Implementasi Pajak Berdasarkan Penghasilan Minimum dan Maksimum:
Dari hasil perhitungan:- Penghasilan awal (Y0=100).
- Penghasilan setelah pajak (Z=90).
Pajak Ty=10 memenuhi batas toleransi karena pengorbanan pajak tidak mengurangi utilitas di bawah tingkat minimum (X0=50).
Kesimpulan
Pendekatan Tax Equal Absolute Sacrifice dalam Model UN P3B memastikan bahwa:
- Perusahaan seperti PT ABC tetap membayar pajak berdasarkan hak negara sumber (source) atas kegiatan seperti pelayaran.
- Beban pajak tidak melampaui tingkat keseimbangan utilitas minimum perusahaan.
- Hal ini mencerminkan prinsip keadilan dan efisiensi yang sesuai dengan tujuan P3B, yaitu menghindari pajak berganda sekaligus menjaga stabilitas perusahaan sebagai wajib pajak.
Grafik yang telah dibuat juga menunjukkan bagaimana marginal utility berkurang dengan peningkatan penghasilan, sesuai dengan prinsip dasar utilitas dalam perpajakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI