Mohon tunggu...
eny mastuti
eny mastuti Mohon Tunggu... -

Ibu dua orang remaja. Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Harus (Bisa) Kuliah Jangan Jadi Kordis, Kormod, dan Korik

15 Juli 2017   17:49 Diperbarui: 15 Juli 2017   20:12 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar  mereka memahami sikap ayah ibu nya, ketika merespon permintaan mereka.  Seperti ketika kami menerima dengan syarat,  memberikan alternatif  pilihan, menunda atau bahkan menolak.

Kami biasakan membahas apa yang dibutuhkan dan inginkan, dalam studi dan kehidupan sosial / pertemanan mereka.

Diskusi menjadi adem dan solutif ketika saya biasakan terbuka tentang kemampuan keuangan kami.

b. Penghematan

  1. Berhemat  menggunakan listrik, air dan Bahan Bakar Minyak /BBM

Berhemat tidak perlu teori njlimet. Karena dapat dilakukan dalam kegiatan harian yang  terkesan sepele. Yang diperlukan adalah pembiasaan, yang terwujud karena kesadaran dan disiplin dalam pelaksanaan.

Seperti pada himbuan hemat energi yang disebarkan melalui berbagai media:

- Tidak membiarkan kran mengalir/ air terbuang selama menyikat gigi. 

-  Mematikan peralatan listrik usai pemakaian. Dengan cara mencabut  colokan, sehingga aliran listrik benar-benar terputus. Ternyata, seperti      pernah saya baca, mematikan barang elektronika berenergi listrik,  hanya dengan menekan tombol off pada power /posisi standby, tetap             mengalirkan daya listik.

-  Menanak nasi pada pagi hari, untuk keperluan sarapan, sampai  makan malam. Sehingga pada malam hari, alat penanak nasi, off.       

- Penggunaan bahan bakar gas dan BBM seperlunya saja.

Kegiatan ini mudah dan murah, namun memberikan hasil yang cukup signifikan dalam berhemat  tagihan listrik, air dan pembelian gas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun