Mohon tunggu...
Nilot Maheswari
Nilot Maheswari Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar/SMAN 1 Ponorogo

Mendengar musik, membaca, travelling adalah hobiku, selebihnya melanjutkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Tantrayana dalam Munculnya Gagasan Mengenai Nusantara

16 Agustus 2024   12:18 Diperbarui: 16 Agustus 2024   12:18 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

     Tidak semuanya hilang begitu saja, setidaknya masih ada harapan yang tersisa dari runtuhnya Singasari. Kertanegara telah mewariskan ilmu pengetahuan kepada putri kesayangannya, Gayatri Rajapatni. Saat terjadi gempuran mendadak dari Jayakatwang, Gayatri dengan Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dari pemberontakan tersebut. Keduanya bertekad mengumpulkan sisa-sisa kekuatan Singhasari untuk pondasi dalam membangun dinasti baru hingga Kerajaan Majapahit pun berdiri atas dinasti Wangsa Rajasa dengan Raden Wijaya sebagai raja pertama dan Gayatri menjadi permaisuri raja. Keduanya melanjutkan visi Kertanegara dan nama Dwipantara dialihkan menjadi Nusantara. 

Nama Nusantara sendiri terucap dalam Sumpah Palapa oleh Patih Gajah Mada. Nusantara berhasil diwujudkan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan kepemimpinan Nusantara dilanjutkan oleh pemegang tahta seterusnya hingga akhir masa kerajaan Majapahit. Memasuki abad ke-16 Majapahit mengalami keruntuhan, wilayah Nusantara selanjutnya berada dibawah kekuasaan Kerajaan Demak (periode Islam di Indonesia). Meskipun wilayah Nusantara tidak lagi beraliran pada kepercayaan Hindu-Buddha, tetapi jati diri Nusantara masih sama seperti yang tertulis pada kitab Sutasoma pupuh 139 bait 5:

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
Bhinnka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:
Dua wujud yang berbeda, Buddha dan Siwa.
Tapi bagaimana mereka dikenali?
Demikianlah Jina (Buddha) dan Siwa itu satu.
Berbeda itu tetap satu, tiada Dharma yang mendua.

     Sejatinya Bhinneka Tunggal Ika adalah perbedaan yang melebur dalam keharmonisan. Pada akhirnya Nusantara akan senantiasa tumbuh dan berkembang. Melahirkan cerita sebuah bangsa yang mengarungi pahit-manisnya kehidupan, sampai masa penjajahan yang kelam pun berhasil terlampaui. Nama Indonesia hadir sebagai pengingat bahwa bangsa kita pernah mengalami masa-masa sulit. Begitupun Nusantara, sebuah nama yang mengandung arti kehidupan bangsa kita.

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun