Mohon tunggu...
Nilma Afada
Nilma Afada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Demi ilmu, rintangan tak menjadi pemacu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Karakter oleh Guru PAI Pada Peserta Didik di Tingkat Sekolah Dasar

10 Juli 2024   11:37 Diperbarui: 10 Juli 2024   11:42 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan Karakter Oleh Guru PAI Pada Peserta Didik di Tingkat Sekolah Dasar 

 

Abstrak

Guru merupakan sosok sumber daya manusia yang memberikan kontribusi dalam peningkatan kapasitas kualitas siswa. Guru PAI merupakan jabatan atau profesi yang memiliki keahlian khusus. Tak melulu hanya sekedar mengajar tanpa keahlian yang dipelajari guna menjadi pendidik yang professional. Di sisi lain, guru PAI merupakan salah satu komponen manusia dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang berkarakter, bermoral, dan beradab.

Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan Agama Islam dapat mengembangkan, mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuknya pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan. Secara umum, tujuan pendidikan agama Islam adalah arah yang diharapkan setelah obyek didik mengalami perubahan proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya.

Pendidikan karakter sendiri bukanlah salah satu kebijakan baru yang di buat oleh pemerintah yang merumuskan tentang pentingnya pendidikan di Indonesia, dimana pendidikan tersebut dibuat untuk terbentuknya pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya. Pendidikan karakter merupakan pendidikan sepanjang hayat, dimana proses pendidikan karakter dilaksanakan sejak usia dini sampai dewasa.

Kata Kunci : Guru PAI, Karakter, Pesesrta Didik

Abstract

Teachers are human resource figures who contribute to increasing the quality capacity of students. PAI teacher is a position or profession that has special skills. It's not just about teaching without the skills learned to become a professional educator. On the other hand, PAI teachers are one of the human components in the teaching and learning process, which plays a role in efforts to form human resources with character, morals and civility.

Islamic Religious Education is part of the national education system. Islamic religious education can develop, encourage and invite people to progress further based on high values and a noble life, so that a more perfect person is formed, both in relation to reason, feelings and actions. In general, the aim of Islamic religious education is the direction that is expected after the object of learning experiences changes in the educational process, both in individual behavior and personal life as well as in the life of society and the natural surroundings.

Character education itself is not one of the new policies created by the government which formulated the importance of education in Indonesia, where education was created to create better education than before. Character education is lifelong education, where the character education process is carried out from an early age to adulthood.

Keywords: Islamic Education Teacher, Character, Students

PENDAHULUAN

Peran guru sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Peranan guru, dalam sebuah literature dijelaskan bahwa peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan peserta didik yang menjadi tujuannya.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang dapat di pelajari oleh seseorang mulai dari pendidikan sekolah dasar. Seorang anak yang sedang melaksanakan pendidikan di jenjang Sekolah Dasar ialah anak yang mulai mempelajari tentang berbagai hal dan usia yang tepat guna menanamkan pendidikan karakter yang baik di usia dini.  Pendidikan juga dinilai penting guna mengembangkan pribadi seseorang menjadi individu yang tangguh, membangun karakter yang baik, serta bermartabat. Melalui kegiatan pendidikan karakter seseorang bisa meningkatkan kecerdasan, keterampilan serta dapat mengembangkan potensi diri mereka serta membentuk pribadi yang cerdas, kreatif dan bertanggungjawab. Pendidikan karakter sendiri bukanlah salah satu kebijakan baru yang di buat oleh pemerintah yang merumuskan tentang pentingnya pendidikan di Indonesia, dimana pendidikan tersebut dibuat untuk terbentuknya pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya, sebagaimana yang sudah di jelaskan pada Pasal 1 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, pendidikan yang ditujukan guna mencapai tujuan umum pendidikan di Indonesia secara menyeluruh harus dikembangan dalam system pendidikan nasional.

Karakter siswa merupakan bagian dari evaluasi kinerja sekolah dasar di Indonesia dengan acuan akreditasi yang prima dan tidak diikuti oleh karakter siswa yang unggul. Hal ini dikarenakan prioritas tinggi dari akreditasi tingkat Sekolah Dasar (SD) lebih mengacu pada aspek kognitif. Sosok guru PAI menanamkan nilai-nilai dan karakter peserta didik, dengan berperan sebagai seorang yang menghargai peserta didik. Kedua, guru PAI bisa menjadi seorang model, dengan cara saat berinteraksi dengan orang lain dan menunjukan rasa hormat serta tanggungjawab dengan perbuatan nya baik itu di dalam maupun di luar ruang kelas. Ketiga, guru PAI bisa menjadi pendamping bagi peserta didik dengan cara memberikan nasihat tentang moral dan juga bimbingan melalui penjelasan, diskusi dikelas, bercerita, memberikan motivasi tiap personal dan memberikan respon yang baik ketika ada siswa yang sedang melakukan suatu hal yang menyimpang.

PEMBAHASAN

Guru merupakan seorang yang bisa menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran pendidikan karakter di sekolah. Artinya, guru PAI juga atau pendidik memiliki peran penting dalam proses pembentukan karakter peserta didik karena guru merupakan orang yang sering berinteraksi secara langsung dengan para peserta didik. Guru PAI dalam mengajarkan pendidikan karakter yang baik yaitu guru yang dapat berperilaku sebagai seorang teman, bisa menjadi panutan, disiplin, menghargai siswa dan tidak memihak kepada siswa, dll. Kepribadian guru PAI merupakan hal yang sangat penting dalam penanaman karakter pada siswa karena apa yang diajarkan/diperlihatkan oleh guru maka akan ditiru oleh para siswa, jadi sebagai guru kita dituntut untuk selalu memberikan contoh yang baik bagi siswa. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan makna moral dan juga akhlak sehingga mampu membentuk kepribadian peserta didik yang lebih baik, kemudian peran dari seorang guru dalam mengembangkan karakter peserta didik dianggap sangat penting karena guru merupakan sosok yang menjadi inspirasi dan motivasi bagi peserta didik karena setiap perilaku dan juga sikap yang ditunjukan dapat dijadikan sebagai cerminan bagi para peserta didik.

Peran Guru Dalam Pengembangan Karakter

Seorang  PAI di sekolah tidak hanya berperan sebagai pengajar atau sebagai pendidik akademis saja tetapi juga harus bisa menjadi seorang pendidik karakter, moral dan juga budaya bagi siswanya. Guru PAI dapat menggabungkan pendidikan karakter di setiap mata pelajaran melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, seperti mata pelajaran yang berkaitan dengan prosedur atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Guru PAI berperan sebagai seorang model, yaitu sosok yang mempunyai adab yang baik dan positif dengan cara menunjukan rasa hormat dan tanggung jawab pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung baik itu di dalam maupun diluar kelas. Guru PAI seyogyanya memberikan contoh dalam berbagai hal yang berkaitan dengan moral beserta alasannya, yaitu dengan cara menunjukan cara mereka beretika dalam bertindak terutama dalam lingkungan sekolah.

Pendidikan Karakter

Karakter merupakan sebuah proses perkembangan dan perkembangan karakter merupakan sebuah proses secara berkelanjutan dan tidak akan pernah selesai. Karakter  tidak bisa dibentuk secara instan dan di laksanakan dalam waktu yang cukup singkat. Pengembangan karakter sendiri harus menyatu dengan proses kegiatan pembelajaran yang mendidik, dimana guru disini berperan sebagai pembentuk pendidikan karakter di sekolah menuju tujuan pendidikan yang baik di Indonesia. Pendidikan karakter merupakan pendidikan sepanjang hayat, dimana proses pendidikan karakter dilaksanakan sejak usia dini sampai dewasa. Akan tetapi pendidikan karakter tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan di sekolah saja, jadi orang tua dan juga lingkungan rumah juga berperan penting dalam pengembangan karakter setiap orang.

Peserta Didik

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peserta didik ialah anggota masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui kegiatan pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan juga jenis pendidikan tertentu, Dengan demikian peserta didik merupakan orang yang mempunyai pilihan tertentu guna menempuh ilmu yang sesuai dengan keinginan dan juga harapan pada masa mendatang. Peserta didik juga mempunyai sebutan-sebutan lain seperti subjek didik, anak didik, pembelajar, dan sebagainya. Sebutan-sebutan yang berbeda tersebut mempunyai maksud yang sama dan apapun istilahnya, yang jelas peserta didik adalah mereka yang sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu. Peserta didik merupakan subjek utama dalam pendidikan. Tugas utama peserta didik adalah belajar serta menuntut imu, dimana para peserta didik dituntut untuk hidup mandiri, mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Metode Yang Digunakan Dalam Pengembangan Karakter

Metode yang digunakan oleh guru PAI dalam pengembangan pendidikan karakter para peserta didik yaitu dengan cara menerapkan pembiasaan pada siswa/peserta didik dan dilakukan secara berkelanjutan atau terus menerus. Guru PAI dapat melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan pendidikan karakter dan dapat mengambil tindakan setiap tingkah laku atau sikap yang mengandung nilai-nilai karakter peserta didik.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwasanya:

  • Pendidikan karakter merupakan pendidikan sepanjang hayat, dimana proses pendidikan karakter dilaksanakan sejak usia dini sampai dewasa. Dimana karakter dapat dibentuk melalui pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
  • Peran guru PAI dalam pengembangan karakter sangatlah penting, karena sosok guru PAI menjadi sumber inspirasi dan juga motivasi , yang mana PAI bukan hanya sebagai pendidik akademik saja, tetapi contoh dalam penerapan pendidikan karakter, moral, adab dan akhlak.
  • Metode yang sering digunakan dalam pengembangan karakter yaitu pembiasaan, dimana guru PAI dapat membiasakan peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai tertentu berdasarkan dengan kesepakatan yang sudah dibuat bersama dengan para peserta didik contohnya tentang kedisiplinan dalam sholat dhuha dan hal tersebut dilaksanakan secara terus-menerus sehingga dapat menjadi aktivitas keseharian para peserta didik dan juga gurunya. Dan apabila ada yang melanggar juga para peserta didik mendapatkan sanksi yang sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Usman, Muhammad Uzer. 2002. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anggraini, P., & Kusniarti, T. (2020). The Implementation of Character Education Model Based on Empowerment Theatre for Primary School Students. Journal of Education and Practice, 7(1), 26--29. Retrieved from https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1089767.pdf

Anung Siwi Prabandari. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar.Jurnal Pendidikan Dan Konseling,2(1).https://doi.org/10.32585/jdb.v2i1.182

Ayusari, E., Tamarli, & Hasanah. (2019). Peran guru dalam membentuk karakter siswa menghadapi abad milenial. Kandidat:Jurnal Riset Dan Inovasi Pendidikan,1(2), 126--137. Retrieved fromhttp://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat/article/view/497

Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. (2005).Undang-Undang (UU) tentang guru dan dosen nomor 14. Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, 2. Retrieved from https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjWxrKeif7eAhVYfysKHcHWAOwQFjAAegQICRAC&url=https%3A%2F%2Fwww.ojk.go.id%2Fid%2Fkanal%2Fpasarmodal%2Fregulasi%2Fundang undang%2FDocuments%2FPages%2Fundang-undang-nomo

Jahari, J., Khoiruddin, H., & Nurjanah, H.(2018). Manajemen Peserta Didik. 3(2),170--180.

Lickona, T., Pendidikan, S. J., Janji, M.,Karakter, P., & Bagian, I. (2021). PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER. (2), 543--554.

Widiastuti, H. (2019). Peran Guru dalam Membentuk Siswa Berkarakter.Pendidikan Karakter Di Tingkat Sekolah Dasar, 41--53. Retrieved from http://hdl.handle.net/11617/1670

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun