Setelah menjalani operasi
Perawatan selanjutnya dilakukan selama seminggu. Tania merintih kesakitan. Namun terlihat wajah ayunya masih mampu menunjukkan sikap kalem dan nyaman. Sama sekali tidak ada pendarahan. Sedangkan Rido seperti biasanya. Merasa sangat cemas. Karena ini adalah pertama kalinya Tania terjatuh dengan kondisi cukup parah sehingga harus menginap di rumah sakit. Bantuan dokter dan susternya yang ramah menjadikan klinik ini disukai oleh keluarga Tania.
Tania sembuh dan diperbolehkan pulangÂ
Setelah absen selama 3 minggu karena sakit, hari ini Senin, Tania kembali ke sekolah dengan wajah yang terlihat semakin manis. Teman -- teman Tania merasa senang bertemu kembali dengannya. Meskipun beberapa diantara mereka (dan beberapa guru) berkali -- kali menjenguk Tania di rumah sakit selama menjalani perawatan dan operasi.
"Kamu semakin gendut saja Tania. " Sapa Rindu.
"Beruntung kamu sudah bisa kembali ke sekolah. Karena tim basket sangat membutuhkanmu. " Ucap Dewi, teman satu tim bola basket putri di sekolah ini.
"Terimakasih atas perhatian kalian selama aku sakit di rumah sakit. " Tania tersenyum ke arah mereka yang perduli dengannya.
"Hai Tania ! Lihat aku bawa apa untukmu cewek tercantik di lapangan !" Seikat bunga mawar putih dari Rido, kelas tetangga. "Wow, makasih Rido. " Tania menerima dengan suka cita lalu mencium kelopak mawar tersebut. Hmmmmm wangi.Â
Menjelang ujian sekolah dan lulus tingkat akhir di SMA Horikhosi GakuenÂ
Tania dan teman -- teman mulai mengurangi kegiatan ekskul di luar jam sekolah. Karena sebentar lagi adalah ujian akhir tingkat 3 di sekolah ini. Untuk sementara waktu Tania dan Rido berpisah. Mereka masing -- masing disibukkan oleh kegiatan belajar berkelompok menjelang ujian akhir tiba.Â
Peraturan pendidikan di Jepang