Mohon tunggu...
Nila
Nila Mohon Tunggu... Wiraswasta - F W

Suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepasang Burung Camar

25 Agustus 2020   10:45 Diperbarui: 25 Agustus 2020   12:27 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanami itu sendiri mulai dilakukan awalnya di pekarangan rumah. Yaitu pada masa Kekaisaran Heian. Perkembangan selanjutnya bisa dilakukan dimana saja.

Rido memilih untuk berkunjung ke Osaka karena di kota ini banyak berdiri kastil -- kastil klasik berlapis emas. Kastil bersangkutan dibangun sebagai simbol kejayaan masa pemerintahan Kaisar Toyomi Hideyoshi.

Saat mereka menginjakkan kaki di Kastil Osaka, mereka disambut oleh bangunan kokoh dan maha tinggi. Dikelilingi oleh sungai -- sungai kecil dengan jalan -- jalan tikus yang menanjak. Tania sedikit ngos -- ngosan melewati jalanan yang menanjak tersebut.

"Kamu capek Tania ?"

"Aku senang Rido".

Terdapat sebuah jembatan yang dibangun untuk fungsi menghubungkan antara bagian luar sungai dengan bangunan utama kastil. Sungai yang agak besar di belakang kastil bisa dilalui oleh perahu -- perahu tradisional untuk berwisata. Melihat -- lihat betapa megah dan indahnya Kastil Osaka. Lalu memasuki area kastil, nampak kebun bunga sakura membentang luas dari ujung depan hingga bagian belakang kastil. Mereka pun memilih salah satu pohon sakura yang berbatang besar dan cukup rindang untuk melakukan Hanami.

Mereka berdoa bersama -- sama dalam kebahagiaan : mengenal kasih Allah, kami telah mengenal Allah secara pribadi, engkau juga dapat.

Hanami yang berakhir syahdu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun