Mohon tunggu...
Nila Fadilah Nasution
Nila Fadilah Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - @nilafadilah21_

Beradab, Berilmu, Beramal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Salib dan Pengaruhnya terhadap Peradaban Islam

8 Januari 2022   10:14 Diperbarui: 8 Januari 2022   10:22 8497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peter Amins juga terus melakukan provokasi kebencian terhadap umat Islam di kalangan raja-raja Eropa, bangsawan, dan rakyat jelata dan umumnya di kalangan umat Kristen. 

Sebagai impas, provokasi ini menghasilkan sebuah kongres pertama di Clermont Prancis pada tahun 1095 M. Dimana Paus Urbanus II dalam kongres itu, mengatakan bahwa bagi mereka yang berangkat perang, harta benda dan keluarganya dilindungi, dosa-dosanya diampuni, dan apabila dia mati maka dia mati suci. Akhirnya semangat kaum Kristen semakin berkobar dalam mengikuti perang yang mereka sebut dengan perang suci ini.

2.Faktor Politik

Kekalahan Bizantium di Manziqart pada tahun 1071 M dan jatuhnya Asia Kecil ke dalam kekuasaan Dinasti Saljuk telah mendorong Kaisar Alexius I Comnenus untuk meminta bantuan kepada Paus Urbanus II dalam usahanya untuk mengembalikan kekuasaannya di daerah-daerah pendudukan Dinasti Saljuk. 

Paus Urbanus II bersedia membantu Bizantium karena adanya janji Kaisar Alexius untuk tunduk kepada kekuasaan Paus di Roma dengan harapan Paus dapat mempersatukan gereja Yunani dan Roma. Dengan demikian Paus memiliki wewenang penuh terhadap raja-raja yang berada di wilayah kekuasaannya.

Di satu sisi, umat Islam pada masa ini mengalami masa yang sangat lemah dimana Dinasti Seljuk di Asia Kecil sedang mengalami perpecahan, Dinasti Fatimiyah di Mesir dalam keadaan lumpuh, sementara kekuasaan Islam di Spanyol semakin goyah. Situasi semakin bertambah parah karena adanya pertentangan segitiga antara Khalifah Fatimiyah di Mesir, Khalifah Abbasiyah di Baghdad, dan Daulah Umayyah di Spanyol yang masing-masing memproklamirkan dirinya sebagai Khalifah.

Akibat dari dua situasi yang saling mendukung dan menguntungkan ini maka orang-orang Kristen di Eropa berani untuk ikut mengambil bagian dalam Perang Salib ini serta mendorong para penguasa mereka untuk merebut satu-persatu daerah-daerah kekuasaan Islam.

3. Faktor Sosial-Ekonomi

Dari faktor ekonomi, Para pedagang besar Pantai Timur Laut Tengah terutama yang berada di kota Venezia, Genoa dan Pisa berambisi untuk memperluas wilayah perdagangan mereka ke wilayah timur hingga selatan Laut Timur Tengah. 

Maka dalam kesempatan ini mereka bersedia menanggung sebahagian dana perang dengan harapan apabila pihak Kristen memenangkan perang mereka memperoleh kawasan tersebut untuk dijadikan sebagai pusat perdagangan. Hal ini dimungkinkan karena jalur Eropa akan bersambung dengan rute-rute perdagangan di Timur apabila jalur setrategis itu dapat dikuasai.

Kemudian dari faktor sosial masyarakat Eropa terbagi dalam beberapa kelompok strata sosial. Dan strata sosial terendah yaitu kaum rakyat jelata mengalami kehidupan yang tertindas dan hina karena perlakuan tuan tanah yang sewenang-wenang terhadap mereka,dan lebih dari itu mereka dibebani dengan berbagai pajak yang memberatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun