Pada akhirnya para pekerja harus menerima kenyataan pahit. Perut mereka tidak bisa diisi oleh janji manis dan cita-cita yang tak mungkin tercapai: membuat para pemilik modal memperhatikan nasib mereka sebagai buruh dan mensejahterakan buruh! Para pekerja tambang kembali bekerja di tambang. Bahkan Etiene sendiri yang memimpin pemberontakan hingga melarikan diri ke goa tambang bersama Jeanline, harus kembali bekerja. Mereka kembali bekerja di La Vereux. Mereka tidak sadar bahwa tambang itu telah disabotase oleh rekan seperjuangan mereka dulu yakni Souvarine. Terjadi kecelakaan yang berakhir bencana besar di tambang La Vareux. Tambang itu runtuh dan membuat para pekerja terjebak di dalamnya. Keadaan semakin kacau karena pekerja yang terjebak berebut untuk menyelamatkan diri dari air yang terus bertambah tinggi. Para pekerja yang selamat berusaha menyelamatkan rekan mereka yang masih terjebak di dalam tambang.
      Keadaan kacau ini terus berlangsung berhari-hari. Mereka lalu membentuk rombongan dan berusaha menyusuri jalan-jalan tambang untuk mencari jalan keluar alternatif
Kisah Cinta dalam Kekacauan
      Meskipun novel ini menceritakan tentang revolusi buruh tambang batubara, tentu tak lengkap tanpa ada bumbu cinta di dalamnya. Percintaan yang begitu di sorot di novel ini adalah kisah cinta segitiga antara Etiene, Catherine dan Chaval. Etiene sejatinya jatuh cinta dengan Catherine sejak awal mereka bertemu di tambang Montsou. Sayang sekali, kala itu Chaval yang begitu ngotot berusaha memiliki Catherine, gadis cantik yang penurut dan lemah lembut. Lebih sial lagi Chaval adalah laki-laki yang kemudian memiliki tubuh Catherine dan mengajak Cathrerine untuk kabur dari rumah.
      Ketika bencana besar terjadi di La Vereux, ketiga orang ini juga sama-sama terjebak di dalam tambang. Terjadi perkelahian diantara Etiene dan Chaval. Mereka berebut siapa yang seharusnya selamat dan siapa lelaki yang berhak memiliki Catherine. Perkelahian hidup dan mati ini kemudian dimenangkan oleh Etiene. Etiene akhirnya berhak memiliki Catherine untuk sementara di tambang. Hingga akhirnya Catherine harus meninggal karena kekurangan oksigen. Hanya tokoh utama kita yakni Etiene yang selamat dari bencana ini.
Perjuangan Tetap Terus Berlanjut
      Meskipun pemberontakan mereka gagal total, tetapi para pekerja tetap optimis hidup mereka akan lebih baik ke depannya. Hal ini tampak pada semua pekerja yang pernah memberontak, salah satunya La Maheude, istri mendiang Maheu. Kini La Mahaude kembali bekerja di tambang setelah suaminya tiada. Hal ini mau tidak mau dilakukan oleh La Maheude karena siapa lagi yang bisa menghidupi keluarganya kecuali dia sendiri. Si Tua Bannemort juga dilepaskan dari tuduhan membunuh Cecile karena kurangnya barang bukti.
      Pada akhirnya Etiene menyusuri kembali jalanan yang dulunya dia tempuh untuk melakukan revolusi sosial. Dalam pikirannya timbul harapan bahwa mungkin suatu saat nanti di masa depan perjuangan dia untuk menaikkan kesejahteraan kelas pekerja tambang di Montsou akan terwujud.
      "Des hommes poussaient, une arme noire, vengeresse, qui germait lentement dans les sillons, grandissant pour les rcoltes du sicle futur, et dont la germination allait faire bientt clater la terre."
      "Manusia-manusia baru mulai hidup, laskar hitam pembalasan dendam yang perlahan-lahan bertunas di dalam terowongan-terowongan bawah tanah, tumbuh untuk panen abad yang akan datang; dan tak lama lagi, tunas ini akan mengoyak bumi."