Muruj Adh-Dhahab Wa Ma'adin Al-Jawahir ini merupakan bagian dari sejarah dunia dan menjadi sumbangsi besarnya dalam sejarah. Karya ini juga menjadi implementasi bagi Al-Mas'udi dalam menerapkan teori sejarah yang dia pelopori sehingga secara tidak langsung karya ini merupakan bukti peran dan sumbangsinya dalam historiografi Islam. Ibnu Khalikan seorang sejarawan terkenal pada masanya (608-681 H/1211-1282 M) dia bahkan menggelari Al-Mas'udi dengan gelar Imam Al-Mu'akhirin (Pemimpin para sejarawan) serta disebut sebagai Herodotusnya Islam.
Tidak heran gelar Herodotusnya Islam ini menjadi sebutan bagi nama mashur Al-Mas'udi di kalangan orientalis barat. Ahmed MH Shboul dalam tulisannya yang berjudul Al-Mas'udi and His World: A Muslim Humanist and His Interest in Non-Muslims menuturkan, bukan tanpa alasan sejarawan Muslim itu kerap disejajarkan dengan Herodotus (ahli sejarah Yunani yang hidup pada abad ke-5 SM). Herodotus dikenal sebagai 'Bapak Sejarah' karena telah menulis suatu kumpulan cerita mengenai berbagai tempat dan orang yang ia kumpulkan sepanjang perjalanannya. Itu pula yang dilakukan Al- Mas'udi pada abad X M. Ilustrasi dari Al-Masudi ini sendiri kemudian diabadikan melalui sebuah patung di salah satu museum daerah Viena Austria.***Niko Prayoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H