Mohon tunggu...
Niko Prayoga
Niko Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis dan Penulis Lepas

Seorang mahasiswa semester atas jurusan ilmu sejarah di salah satu kampus di Kota Bandung. Selama saya belajar tentang sejarah saya akhirnya tertarik dengan dunia kepenulisan dan jurnalistik sehingga hari ini saya terus menambah pengalaman untuk menulis. Selain itu saya juga menggeluti hobi di kegiatan outdoor utamanya mendaki gunung dan dalam dunia kopi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Meadows of Gold: Adikarya Serta Sumbangsih Al-Mas'udi dalam Sejarah dan Historiografi Islam

15 Juni 2023   07:21 Diperbarui: 15 Juni 2023   07:29 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Filsapedia

Al-Masu'udi atau biasa disebut "Herodotusnya Islam" oleh para Orientalis Barat ini merupakan sejarawan dan penjelajah muslim tersohor pada abad X M. Dia merupakan tokoh ensiklopedia dan sains Islam. Dia juga seorang sejarawan, ahli geografi, geologi, dan zoology muslim. Nama lengkap dari Al-Mas'udi sendiri adalah Ali bin Hussain bin Ali bin Abdullah bin Mas'ud. Dia lahir di Baghdad pada tahun 287 H/800 M dan wafat pada tahun 345 H/907 M di Mesir satu tahun setelah ia menetap di sana. Walaupun dikenal sebagai sejarawan tapi Al-Mas'udi tidak hanya mempelajari dan mendalami ilmu sejarah saja. Dia juga mempelajari ilmu kalam (theology), akhlak, politik, dan ilmu bahasa.

Al-Mas'udi terkenal sebagai sejarawan dan ahli geografi Islam karena disamping seorang sejarawan Al-Mas'udi juga dikenal sebagia pengembara (Ar-Rahalah). Melalui pengembaraaanya dia menghimpun materi sejarah dari kawasan yang luas. Dalam pembahasannya mengenai persoalan-persoalan sejarah dia menaruh perhatian lebih terhadap iklim dan lingkungan geografis. Awal mula ia menalami ilmu sejarah yaitu setelah ia menyelesaikan pendidikan pertama dari ayahnya, selain ilmu sejarah, ia juga berencana untuk mendalami adat istiadat, kebiasaan dan cara hidup setiap negeri, seperti yang tertulis di atas bahwa Al-Mas'udi selain sebagai sejarawan dia juga adalah seorang pengembara.

Al-Mas'udi telah berkeliling di Persia, Asia Tengah, India, dan Timur Dekat. Negeri pertama yang dikunjunginya adalah Iran dan Kirman (917 M). Dia bermukim di Ushtukhar setelah itu ia pergi ke India kemudian mengunjungi Multhan dan Al-Manshura. Dia melanjutkan pengembaraannya bersama para pedgang ke Ceylon dan ikut mengarungi Laut China. Menurut riwayat tradisional, dalam perjalanan pulangnya dia mengelilingi Lautan Hindia untuk mengunjungi Oman, Zanzibar, Pesisir Afrika Timur, Sudan, dan Madagaskar. Beberapa lama kemudian ia memulai kembali perjalanan ke Tiberias, Palestina, dan Antioch (943 M). Dia juga mengelilingi Suriah, Irak, Arab Selatan kemudian dia mengakhiri perjalanannya di Syiria dan Mesir.

Peran dan kontribusi Al-Mas'udi dalam historiografi Islam yaitu dia menjadi pelopor metode topik dalam penulisan sejarah. Ketika sejarawan-sejarawan lain pada masa itu menggunakan pendekatan al hawliyat (Penulisan sejarah berdasarkan tahun) dia menggunakan pendekatan tematik (Al Tashnif Al-Mawdhu'i). Topik atau tema yang dia gunakan bertolak belakang dengan cara pemetaan sejarah berdasarkan bangsa-bangsa, dinasti-dinasti, dan raja-raja. Tetapi dia menyajikan topik/tema dengan menarik serta diramu dengan peristiwa politik, peperangan, dan informasi tentang adat istiadatnya disamping pembahasan geografis yang bernilai tinggi.

Metode yang dipelopori oleh Al-Mas'udi ini disebut juga metode al-dirayat. Metode ini bertujuan untuk menemukan pelajaran dan ibroh dari sebuah peristiwa dengan menggunakan sudut pandang yang lebih spesifik. Metode penulisan sejarah yang dipeloori Al-Mas'udi ini menggunakan langgam bahasa penulisan sejarah yang beragam, corak dan tema sejarah semakin banyak, dan metodologi penelitian serta kritik sejarah semakin komplek menuju terwujudnya penulisan sejarah yang kritis dan multidimensional.

Atas metode yang digunakannya tersebut Al-Mas'udi telah membuat/mengajukan metode baru yang tidak hanya terbatas pada metode sejarah tetapi juga berupa mencatat pengalaman secara langsung dengan pengamatan teliti disertai tinjauan tuntas yang tidak memisahkan antara manusia, lingkungan kultural, geografis dan ekonomi. Metode yang digunakan oleh Al-Masu'di juga menjadi kritik untuk para sejarawan yang mencukupkan diri pada riwayat, tanpa berupaya mengamati peristiwa sejarah secara langsung. Metode ini kemudian banyak dipakai oleh sejarawan setelahnya termasuk Ibnu Khaldun walaupun ibnu khaldun banyak mengkritik karya-karya Al-Mas'udi.

Dalam ilmu geografi Al-Mas'udi menulis geografi seperti halnya bangsa Yunani yang memasukkan peta laut, sungai, bangsa Arab, Kurdi, Turki, dan Bulgaria, serta perpindahan India dan Negro. Dia juga menuliskan tentang pengaruh iklim terhadap akhlak dan adat istiadat suatu bangsa. Dia juga menulis dan berbicara tentang pemikiran mengenai penyatuan berbagai bangsa yang telah maju pada beberapa abad yang lalu. Dia sangat arif tentang tingginya nilai pengetahuan geografi pada zamannya. Khususnya buku yang dia tulis, yang berjudul Al-Tanbih wa AlIsyraf. 

Al-Mas'udi merupakan sejarawan Muslim pertama yang mengawinkan sejarah dan geografi ilmiah lewat sebuah adikarya berjudul Muruj Adh-Dhahab Wa Ma'adin Al-Jawahir atau dalam terjemahan bahasa inggrisnya adalah The Meadows of Gold yang artinya Padang Rumput Emas dan Tambang Permata. Karya ini terdiri dari tujuh volume yang mengeksplorasi dan memaparkan aspek-aspek penting dunia pada masa itu. Banyak topik yang diabahs dalam karya ini beberpaa diantaranya seperti geografi, sejarah, etnografi, astronomi dan lain sebagainya. Al-Mas'udi juga menggambarkan mengenai peradaban dan perdagangan di dunia termasuk Asia, Afrika dan Amerika.

Jika ditinjau dari aspek historisnya The Meadows of Gold ini memperlihatkan gambaran dunia pada saat itu. Al-Mas'udi menyoroti peradaban yang maju, pengetahuan ilmiah yang luas dan hubungan perdagangan antar negara atau wilayah. Buku ini juga menggambarkan keberagaman budaya, agama dan tradisi pada saat itu. Karya ini merupakan sumbangsi penting bagi sejarah Islam dan geografi Islam.

Al-Mas'udi adalah sejarawan pertama yang menggabungkan sumber berbagai peradaban dalam satu karya tulis yang komprehensif serta memberikan wawasan unik tentang sosial, politik dan ekonomi pada masa itu. Dia juga memperluas pengetahuan geografis pembaca dengan menyelipkan pengambaran geografi atau studi kawasan yang bukan ahnya sekedar peta wilayah melainkan dengan gambaran budayanya.

Muruj Adh-Dhahab Wa Ma'adin Al-Jawahir ini merupakan bagian dari sejarah dunia dan menjadi sumbangsi besarnya dalam sejarah. Karya ini juga menjadi implementasi bagi Al-Mas'udi dalam menerapkan teori sejarah yang dia pelopori sehingga secara tidak langsung karya ini merupakan bukti peran dan sumbangsinya dalam historiografi Islam. Ibnu Khalikan seorang sejarawan terkenal pada masanya (608-681 H/1211-1282 M) dia bahkan menggelari Al-Mas'udi dengan gelar Imam Al-Mu'akhirin (Pemimpin para sejarawan) serta disebut sebagai Herodotusnya Islam.

Tidak heran gelar Herodotusnya Islam ini menjadi sebutan bagi nama mashur Al-Mas'udi di kalangan orientalis barat. Ahmed MH Shboul dalam tulisannya yang berjudul Al-Mas'udi and His World: A Muslim Humanist and His Interest in Non-Muslims menuturkan, bukan tanpa alasan sejarawan Muslim itu kerap disejajarkan dengan Herodotus (ahli sejarah Yunani yang hidup pada abad ke-5 SM). Herodotus dikenal sebagai 'Bapak Sejarah' karena telah menulis suatu kumpulan cerita mengenai berbagai tempat dan orang yang ia kumpulkan sepanjang perjalanannya. Itu pula yang dilakukan Al- Mas'udi pada abad X M. Ilustrasi dari Al-Masudi ini sendiri kemudian diabadikan melalui sebuah patung di salah satu museum daerah Viena Austria.***Niko Prayoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun