Ia selalu bicara pelan
Ndoro, kasihanilah aku ini
…Ia tinggal duduk di lantai
Dan kemudian,janda yang berumur sembilan tahun itu karena hanya membebani rumah tanggaorangtuanya boleh dipukuli oleh siapa saja: emaknya, adiknya yang lelaki,pamannya, tetangganya, bibinya
B. Ibu si Gus Muk: Digambarkan sebagai seorang wanita yang memegang teguh nilai-nilai kesopanan dan juga memiliki pengetahuan yang lebih luas dibandingkan perempuan lain saat itu. Hal tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut.
...Mbok Inem, kanak-kanak tak boleh dikawinkan ...nanti anaknya jadi kerdil-kerdil.
Bukan, Inem, karena kesopananlah itu.
Dan ibu puntetap memegang kesopanan rumah tangganya.
C. Markaban: Digambarkan sebagai suami yang beringas dan berbadan besar, jauh dari sifat baik, dan suka berbuat seenaknya. Berikut adalah buktinya.
Masih malam waktu itu. Dan teriakan itu diulang-ulang dibarengi dengan pukulan pada pintu dan berdembam-dembam aku tahu, teriakan itu ke luar dari mulut si Inem aku kenal suaranya
Ndoro, kasihanilah aku ini. Tiap malam dia mau menggelut saja kerjanya, ndoro