Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Memperkirakan Dampak Konflik Laut Merah

18 Februari 2024   01:05 Diperbarui: 18 Februari 2024   09:18 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, merelokasi atau mengurangi anggaran sektor lain dengan akibat penundaan berbagai proyek pembangunan. Kebijakan ini juga perlu dipertimbangkan dengan hati-hati karena belanja publik besar dapat menggerakan pasar yang baru pulih akibat pandemi.

Ketiga, menambah pendapatan negara dari sektor pajak. Kenaikan harga BBM dan Pajak secara bersamaan dapat menyelamatkan APBN, tetapi meningkatkan beban hidup warga negara.

Keempat, menambah hutang baru untuk menutup defisit. Langkah terakhir ini paling mungkin dilakukan karena sensitivitas politik yang rendah. Meskipun demikian, hutang baru menambah beban ekonomi  dalam jangka panjang.

Penutup

Indonesia tidak bisa diam saja melihat konflik di Laut merah. Dampaknya akan sampai ke sini. Kesibukan pemilu  tidak boleh mendiversi perhatian pada diplomasi internasional, termasuk soal konflik di laut merah. Upaya lewat PBB atau Organisasi Konferensi Islam dapat menjadi jalan Indonesia untuk ikut mencegah laut merah semakin memerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun