Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Berdagang Ya, Berperang Ya

7 Maret 2022   19:06 Diperbarui: 10 Maret 2022   00:31 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapal barang. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Bill Clinton, presiden AS 1993-2001, nampaknya diinspirasi pandangan ini. Setelah dilantik, ia mengadopsi 'the third way'. Jalan ketiga yang menggabungkan platform ekonomi kiri dan kanan. 

Peran pemerintah yang besar dan boros dikurangi. Ia memperkuat pasar dan perusahaan swasta, seraya tetap memperhatikan kelas menengah, kaum miskin dan kelompok marjinal.

Keluar negeri, Clinton menggunakan kekuatan ekonomi dan militer AS untuk 'membujuk' negara lain membuka pasar. 

Perundingan persetujuan umum tariff perdagangan (GATT) dirampungkan, sebagai ganti AS memotori pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tahun 1995.

Clinton juga meratifikasi Zona perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), mendorong Asia Timur menempuh ekonomi terbuka untuk pemulihan krisis 1998, membuka pasar teknologi informasi, memperkuat pasar AS_Cina, mendorong Afrika lebih terbuka dan normalisasi hubungan dengan Vietnam. 

Rusia dan Eropa Timur yang sebelumnya tertutup, menjalani liberalisasi ekonomi cepat. Awalnya menyakitkan, tetapi kemudian menikmati kemajuan cukup pesat berkat integrasi ekonomi mereka ke pasar global. 

Hubungan dengan Cina makin stabil dan produktif di periode kedua Clinton (1997-2001). Tahun 1997, Kongres melalui pemilihan suara 259 lawan 173, memperpanjang MFN (Most favoured nation) untuk Cina. 

Negara-negara yang memperoleh status ini menikmati kemudahan tarif ekspor ke pasar AS. Kunjungan Presiden Jiang Zemin ke AS di tahun yang sama, memperkuat kecenderungan positif pada stabiltas ekonomi dan keamanan global.

Selama era Clinton, ekonomi dunia makin terbuka, makin tergantung satu sama lain. Masyarakat dunia percaya bahwa dunia sedang menuju pada kesatuan global yang makmur berdasarkan ekonomi pasar, demokrasi, penghormatan HAM dan Universalisme budaya.

Bagaimana Konflik?

Realitas dunia berkembang ke arah yang lain. Liberalisasi dan integrasi ekonomi global tidak menghapus konflik. Negara berdagang jalan terus, konflik juga jalan terus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun