Mohon tunggu...
Nikmat Jujur
Nikmat Jujur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya Selingan

Anak jalanan tak pernah ngecap Pendidikan.... masih belajar nulis.... sekalipun banyak Cercaan mungkinnya ... tapi aku pingin nulis selalu.... tanpa ragu.... Putera Timur Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamika Politik Jelang April 2019 dalam Lirik Lagu

8 Februari 2019   20:58 Diperbarui: 8 Februari 2019   21:15 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh oh engkau anakku
yang segera tumbuh dewasa
dengan selaksa beban
mestinya sesuci bulan
Apa yang dapat kudambakan
Kata sesalku pun belum kau mengerti

Dosa siapa, ini dosa siapa
Salah siapa, ini salah siapa
Jawabnya ada di relung hati ini

(EBIET G. ADE)

Demikian  mungkin lirik sebuah lagu yang kiranya relevan dijadikan bahan  renungan sederhana bersama guna menyikapi persoalan politik berbangsa saat ini. Bayang politik bernegara kita saat bagai buah simalakama adanya. Tapi sebagai warga negara yang arif harus bijak dalam menyikapi guliran kehidupan perpolitikan kehidupan bernegara saat ini.

Kondisi negara saat ini bisa jadi kalangan elit bangsa yang benar mengedepankan semangat murni kebangsaaan di bawah Panji Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 akan merasa lelah dan bingung hingga muncul lirik baru yang bisa mewakili ungkapan kondisi perpoltikan negara belakangan ini yang begitu memprihatinkan :

Di dalam tidur di dalam doa
Di dalam mimpi kita bersama kita bersatu bergandeng tangan
Di alam nyata apa yang terjadi
Buah semangka berdaun sirih
Aku begini engkau begitu sama saja

Ibu Bapa ku, Ayah bunda ku entah kemana
Ingin bertanya aku tak tahu pada siapa
Air mata ku dan air matamu apalah gunanya
Engkau begitu aku begini sama saja

Di dalam tidur di dalam mimpi kita berjanji
Membuka pintu buka jendela bersama-sama

Tapi lihatlah apa yang terjadi
Kita selalu berbeda rasa
Aku begini engkau begitu sama saja

(BROERY PESULIMA)

Sangat disesali kalau dalam syair lagu begitu lawas saja tergambar bagaimana kehidupan bagsa masa lalu yang begitu mengagungkan dan patut dipertahankan dalam lirik lagu  :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun