Mohon tunggu...
Nikhmatul Rizki
Nikhmatul Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka baca webtoon dan novel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Anak Remaja Rentan Terpuruk? Memahami Faktor Depresi pada Anak Remaja

7 Oktober 2024   16:25 Diperbarui: 9 Oktober 2024   12:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masa remaja adalah masa transisi yang penuh gejolak. Di satu sisi, mereka dipenuhi semangat dan antusiasme untuk menjelajahi dunia. Di sisi lain, mereka juga dihadapkan pada tekanan dan tantangan baru yang bisa membuat mereka merasa tertekan dan terpuruk. Salah satu masalah yang semakin sering muncul di kalangan remaja adalah depresi. 

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi depresi pada anak remaja :

1. Tekanan Akademik

Sekolah menjadi medan pertempuran baru bagi remaja. Tekanan untuk meraih nilai bagus, masuk universitas favorit, dan bersaing dengan teman sebaya bisa menjadi beban berat yang memicu stres dan kecemasan. 

2. Tekanan Sosial

Media sosial dan budaya populer seringkali menampilkan standar kecantikan dan kesuksesan yang tidak realistis. Remaja yang merasa tidak sesuai dengan standar tersebut bisa mengalami perasaan rendah diri, tidak percaya diri, dan terisolasi. 

3. Masalah Keluarga

Konflik keluarga, perceraian orang tua, atau masalah keuangan bisa berdampak besar pada kesehatan mental remaja. Kurangnya dukungan dan komunikasi yang sehat dalam keluarga bisa membuat mereka merasa tidak aman dan tertekan.

4. Masalah Pertemanan

Pertemanan yang tidak sehat, perundungan, atau rasa kesepian bisa membuat remaja merasa terisolasi dan tidak diterima. Hal ini bisa memicu perasaan depresi dan rendah diri.

5. Masalah Kesehatan Fisik

Gangguan makan, masalah tidur, atau penyakit kronis bisa menjadi faktor pemicu depresi pada remaja. 

6. Faktor Genetik

Depresi juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami depresi, remaja tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama.

7. Pengalaman Trauma

Pengalaman traumatis seperti kekerasan fisik, seksual, atau emosional bisa meninggalkan luka batin yang mendalam dan memicu depresi.

Bagaimana cara kita untuk mengenali tanda-tanda depresi? Berikut adalah tanda-tanda drepesi

1. Perasaan sedih, putus asa, dan hampa

2. Kehilangan minat dan kesenangan dalam aktivitas yang biasanya disukai

3. Perubahan pola tidur dan nafsu makan

4. Kelelahan dan kurang energi

5.  Kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan

6. Perasaan tidak berharga dan bersalah

7. Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Lalu apa yang bisa kita lakukan dalam upaya pencegahan hal-hal diatas?

1. Berikan Dukungan

 Berikan dukungan dan empati kepada remaja yang mengalami depresi. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan tunjukkan bahwa Anda peduli.

2. Cari Bantuan Profesional

Jika depresi semakin parah, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.

3. Promosikan Gaya Hidup Sehat

 Dorong remaja untuk menjalani gaya hidup sehat dengan cukup tidur, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur.

4. Tingkatkan Komunikasi

 Ciptakan komunikasi yang terbuka dan jujur dalam keluarga. Berikan kesempatan kepada remaja untuk berbagi perasaan dan pikiran mereka.

5. Ajarkan Keterampilan Mengatasi Stres

 Ajarkan remaja teknik relaksasi, meditasi, atau yoga untuk membantu mereka mengatasi stres dan kecemasan.

Depresi pada remaja adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya dan memberikan dukungan yang tepat, kita bisa membantu remaja untuk mengatasi masa sulit ini dan tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun