Mohon tunggu...
Nikhayatul Khusna
Nikhayatul Khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Quarter Life Crisis dan Cara Terbaik untuk Menghadapinya

18 Juni 2021   10:55 Diperbarui: 18 Juni 2021   11:09 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: futuready.com

Apakah kamu pernah berada pada kondisi tidak punya tujuan hidup? Atau kamu pernah merasakan cemas, tertekan, dan ragu pada diri sendiri? Jika kamu merasakannya, mungkin kamu sedang mengalami  fase Quarter Life Crisis.

Quarter Life Crisis (QLC) atau krisis setengah abad adalah periode pencarian jati diri yang yang umumnya terjadi di usia 20-30 tahun. Krisis ini ditandai dengan munculnya perasaan cemas, ragu, gelisah, dan bingung akan ketidakpastian kehidupan di masa depan. Krisis ini dipicu oleh tekanan yang dihadapi baik dari diri sendiri maupun lingkungan. Biasanya meliputi masalah percintaan, karir, dan kehidupan sosial.

Quarter Life Crisis merupakan krisis yang umum dan lumrah terjadi. Krisis ini bukanlah sesuatu yang harus ditakuti maupun dihindari. Meskipun begitu, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami krisis ini. Hal ini menyebabkan, orang yang sedang mengalami krisis merasa kesulitan dalam mengatasinya karena tidak paham dengan apa yang sedang dialaminya. Agar tidak salah menilai kondisimu, kenali beberapa tanda yang akan kamu rasakan  ketika sedang mengalami Quarter Life Crisis berikut ini.

1. Mulai mempertanyakan tujuan hidup

Ketika kamu memasuki fase Quarter Life Crisis, kamu akan mulai mempertanyakan apa tujuan hidupmu. Akan ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepalamu. Dan ketika kamu tidak mendapatkan jawabannya, kamu akan merasa frustasi dan merasa tidak tenang.

2. Merasa tidak bahagia

Saat memasuki fase krisis, kamu akan merasa sulit untuk bahagia, padahal sudah banyak hal yang telah kamu capai. Akan tetapi kamu merasa bahwa pencapaian itu terasa biasa saja. Kondisi ini disebabkan karena banyak hal, mulai dari kamu kehilangan tujuan hidup yang sesungguhnya, karena lingkungan yang tidak nyaman, atau karena kamu terlalu ambisius sehingga apa yang kamu capai merupakan hal yang biasa.

3. Menurunnya rasa percaya diri

Orang yang berada di fase Quarter Life Crisis akan beranggapan bahwa dirinya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan orang lain. Hal itu dapat menurunkan rasa percaya diri sehingga orang yang berada di fase ini sering merasa insecure karena dirinya tidak bisa seperti orang lain.

4. Mulai membanding diri sendiri dengan orang lain

Perasaan ini biasanya akan muncul saat kamu melihat orang lain yang memiliki kehidupan lebih baik dari kamu. Misalnya kamu melihat postingan teman yang sudah bekerja di perusahaan ternama dan kamu masih menganggur, hal itu akan membuat kamu mulai membandingkan kemampuan yang kamu punya dengan teman tersebut. Pada akhirnya kamu akan merasa bahwa kamu tidak punya apa-apa untuk dibanggakan.

5. Mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan

Orang yang berada di fase Quarter Life Crisis akan cenderung mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan. Misalnya saat kamu sedang bersantai, tiba-tiba muncul pikiran di benak kamu tentang masa depan. "Nanti bisa lulus tepat waktu gak ya?" "Nanti kalau sudah lulus bisa dapat kerjaan  gak ya?". Pikiran itu bisa menghantui kamu sehingga kamu merasa cemas. Efek buruknya, kamu bisa bisa mengalami depresi karena merasa frustasi dan tertekan.

Jika kamu mengalami kondisi di atas, maka kamu sedang mengalami fase Quarter Life Crisis. Walaupaun fase ini termasuk hal yang umum, kamu tetap harus memikirkan bagaimana cara menghadapinya. Karena jika kondisi tersebut dibiarkan begitu saja, dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri kamu. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi Quarter Life Crisis.

1. Kenali dirimu lebih dalam

Mengenali diri sendiri lebih dalam merupakan langkah awal untuk menghadapi Quarter Life Crisis. Kamu mungkin tidak mengenal diri sendiri sebaik yang kamu kira. Karena itu, mulailah mencari tahu tentang dirimu sendiri. Cari tahulah apa sebenarnya kelebihan dan kekuranganmu, apa yang ingin kamu lakukan kedepannya, dan apa kamu suka dengan pekerjaanmu saat ini.

Nah setelah kamu menemukan jawabannya, kamu akan lebih leluasa dalam menentukan hidup kamu untuk kedepannya. Kamu juga akan lebih mudah dalam mengatasi permasalahan yang selama ini menghantuimu.

 

2. Buatlah rencana hidup

Setelah mengetahui apa yang ingin kamu capai, kamu bisa mulai menyusun rencana untuk masa depan. Tidak perlu terlalu jauh, cukup rencana untuk 5 tahun ke depan. Selain itu, pikirkan dengan matang bagaiamana kamu meraih mimpi tersebut dalam waktu 5 tahun. Di samping itu, kamu juga harus membuat perencanaan finansial dalam beberapa tahun ke depan. Perencanaan ini penting dilakukan agar kamu memiliki tabungan untuk masa depan yang lebih baik.

3. Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain

Saat kamu berselancar di media sosial dan melihat postingan teman yang sedang berlibur atau melihat pencapaian teman yang lebih baik dari kamu, tak jarang ada rasa minder yang muncul. Hal itu manusiawi, akan tetapi jika dilakukan secara terus-menerus malah akan membuat kamu merasa rendah diri, resah, tertekan, dan sulit untuk bersyukur.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain bukanlah solusi dari segala permasalahanmu. Akan lebih jika kamu tetap fokus pada diri sendiri. Fokuslah pada langkah dan tujuan yang ingin kamu ambil. Kamu juga harus menyadari bahwa hidupmu dan orang lain itu berbeda. Mereka mempunyai tujuan hidup sendiri, begitu pula dengan dirimu. Selain itu kamu juga harus mulai belajar untuk berpikir positif dan belajar membedakan hal yang kamu inginkan dan yang benar-benar kamu butuhkan.

4. Temukan orang-orang yang bisa mendukung kamu

Untuk menghadapi Quarter Life Crisis kamu perlu dukungan dari orang lain, terutama dari keluarga maupun teman terdekat. Selain itu, kamu juga bisa mencari orang-orang yang mempunyai minat yang sama dengan kamu atau orang yang bisa menginspirasi kamu yang bisa membuat kamu menjadi lebih baik. Dengan adanya dukungan dari orang-orang tersebut akan membuat kamu tidak merasa sendiri dalam menjalani hidup..

5. Jangan berdiam diri

Cara menghadapi Quarter Life Crisis yang terakhir adalah dengan membuat dirimu melakukan berbagai kegiatan. Jangan hanya berdiam, melamun, atau merenungi nasib. Lakukanlah berbagai kegiatan yang positif yang bisa membuat kamu mengembangkan diri. Misalnya mengembangkan hobi yang kamu miliki atau kamu bisa mencari hobi baru yang bisa bermanfaat untuk kamu kedepannya. Dengan melakukan berbagai kegiatan yang positif tersebut, tentunya akan mengalihkan pikiran-pikiran negatif yang ada di pikiran kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun