5. Mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan
Orang yang berada di fase Quarter Life Crisis akan cenderung mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan. Misalnya saat kamu sedang bersantai, tiba-tiba muncul pikiran di benak kamu tentang masa depan. "Nanti bisa lulus tepat waktu gak ya?" "Nanti kalau sudah lulus bisa dapat kerjaan  gak ya?". Pikiran itu bisa menghantui kamu sehingga kamu merasa cemas. Efek buruknya, kamu bisa bisa mengalami depresi karena merasa frustasi dan tertekan.
Jika kamu mengalami kondisi di atas, maka kamu sedang mengalami fase Quarter Life Crisis. Walaupaun fase ini termasuk hal yang umum, kamu tetap harus memikirkan bagaimana cara menghadapinya. Karena jika kondisi tersebut dibiarkan begitu saja, dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri kamu. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi Quarter Life Crisis.
1. Kenali dirimu lebih dalam
Mengenali diri sendiri lebih dalam merupakan langkah awal untuk menghadapi Quarter Life Crisis. Kamu mungkin tidak mengenal diri sendiri sebaik yang kamu kira. Karena itu, mulailah mencari tahu tentang dirimu sendiri. Cari tahulah apa sebenarnya kelebihan dan kekuranganmu, apa yang ingin kamu lakukan kedepannya, dan apa kamu suka dengan pekerjaanmu saat ini.
Nah setelah kamu menemukan jawabannya, kamu akan lebih leluasa dalam menentukan hidup kamu untuk kedepannya. Kamu juga akan lebih mudah dalam mengatasi permasalahan yang selama ini menghantuimu.
Â
2. Buatlah rencana hidup
Setelah mengetahui apa yang ingin kamu capai, kamu bisa mulai menyusun rencana untuk masa depan. Tidak perlu terlalu jauh, cukup rencana untuk 5 tahun ke depan. Selain itu, pikirkan dengan matang bagaiamana kamu meraih mimpi tersebut dalam waktu 5 tahun. Di samping itu, kamu juga harus membuat perencanaan finansial dalam beberapa tahun ke depan. Perencanaan ini penting dilakukan agar kamu memiliki tabungan untuk masa depan yang lebih baik.
3. Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain
Saat kamu berselancar di media sosial dan melihat postingan teman yang sedang berlibur atau melihat pencapaian teman yang lebih baik dari kamu, tak jarang ada rasa minder yang muncul. Hal itu manusiawi, akan tetapi jika dilakukan secara terus-menerus malah akan membuat kamu merasa rendah diri, resah, tertekan, dan sulit untuk bersyukur.