Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Merdeka dan Karya Sederhana

6 Desember 2023   14:44 Diperbarui: 19 Desember 2023   10:01 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya Asli (Dokpri)
Karya Asli (Dokpri)

Karya Tangan Sendiri (Dokpri)
Karya Tangan Sendiri (Dokpri)

Maka yang bisa dilakukan sebagai guru "Tua" di masa Kurikulum Merdeka adalah memberikan ilmu yang membuat anak mudah memahami dan terutama memberi contoh agar tetap berkarakter uggul. Karakter ini sebenarnya menjadi hal penting yang diperjuangkan dalam kurikulum merdeka.

Menjadikan anak didik sumber inspirasi adalah hal penting yang selalu aku lakukan dalam pendampingan bagi mereka. Seperti hari ini. aku ingin mengajarkan kepada mereka bagaimana menjadi pribadi yang TANGGUH, PANTANG MENYERAH, DAN MENJALANI PROSES. 

Sederhana saja ide yang muncul. Anak-anak sudah memiliki gambar hasil mencetak lembar-lembar daun. Jadi wali murid yang tergabung dalam paguyuban kelas menyiapkan cat dari pewarna alami. 

Bersih  (Dokpri)
Bersih  (Dokpri)

Kami pun berproses. Kami memberi warna pada daun-daun yang sudah tersedia lantas menempelkannya pada kertas.  Saya selalu berusaha terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran mereka.

Sebenarnya ada beberapa karya yang sudah mereka buat. Burung Merak dan cetak daun. Burung merak sudah kami pajang dengan menggantungkannya di dinding. kini proses berikutnya. Mereka sudah membawa kardus dari rumah. 

Judul kegiatan kali ini adalah "MEMBUAT BINGKAI ATAU PIGURA DARI KARDUS BEKAS." Mereka menggunting kardus dengan susah payah. Membiasakan mereka memegang gunting itu hal yang membutuhkan kesabaran. Apalagi kini mereka harus memotong kardus yang beragam tebalnya. Hmmm, perjuangan yang sebenarnya bagi mereka.

"Sakit, Bu."

"Capek, Bu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun