Aku tersenyum memberi isyarat bahwa aku dan anak-anak baik -- baik saja.
"Terima kasih ya Mbak, masih selalu mengunjungi mama dan papa." Ucapnya lagi dan aku hanya tersenyum menjawabnya.
"Mereka kan kakek dan nenek ponakanmu, Le."
Kami berjalan menuju gerbang pemakaman umum. Pak Jalil masih menggendong si kecil.
"O, iya Le. Siapa yang meninggal?" Tanyaku ketika kami sudah sampai di mobil.
Dani terdiam, menatap kami bergantian. Anak-anak sudah masuk mobil. Mereka paham jika aku dan Dani butuh suasana berdua.
Aku terkejut melihat Dani mendadak sedih.
"Mbak Wik, belum tahu kah?"
"Tahu apa Dan?"
"Belum ada yang memberitahu mbak Wik?"
"Dan, jangan berbelit ada apa sebenarnya?" Aku menarik tangan adik iparku itu. Kubawa dia ketempat yang teduh.