Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan praktikum studi lapangan budidaya hewan dan tumbuhan. Praktikum ini merupakan bagian dari mata kuliah Konsep Dasar IPA Biologi yang dibimbing oleh Ibu Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd. Budidaya tanaman adalah suatu kegiatan pertanian yang bertujuan untuk menghasilkan produk pertanian melalui pengelolaan dan perawatan yang baik terhadap tanaman. Salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah kakao, yang merupakan bahan baku utama dalam industri cokelat.
Lokasi dan Waktu Kegiatan
Kegiatan studi lapangan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 8 November 2024 di Desa Kerep, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Kami memilih Desa Kerep yang terletak di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sebagai lokasi kegiatan studi lapangan. Desa Kerep dipilih karena memiliki potensi alam yang mendukung untuk pengembangan kakao dan merupakan daerah yang aktif dalam sektor pertanian, khususnya budidaya tanaman salah satunya kakao.
Metode PelaksanaanÂ
1. Wawancara:
Kami melakukan wawancara dengan petani kakao di Desa Kerep untuk menggali informasi langsung mengenai praktik budidaya yang mereka terapkan, tantangan yang mereka hadapi, serta cara mereka meningkatkan produktivitas tanaman kakao.
2. Observasi Lapangan:Â Â
Kami juga mengamati langsung kondisi kebun kakao, teknik budidaya yang diterapkan, serta kondisi lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kakao.
3. Pengumpulan Data: Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat dan menganalisis informasi yang diperoleh dari wawancara dan observasi lapangan.
Hasil dan PembahasanÂ
1.Teknik Budidaya Bibit Kakao
Pemilihan Benih: Pilih biji kakao dari buah yang sudah matang, sehat, dan segar. Yaitu biji yang diambil langsung dari buah yang baru dibuka.
Pemberian Pupuk: Setelah ditanam sebaiknya langsung dipupuk, lalu 1 bulan kemudian dipupuk kembali namun tidak terlalu sering, seperti 3 bulan setelahnya.
2.Pengendalian Hama dan PenyakitÂ
Petani menggunakan bubuk kuradam atau bubuk kimia yang hitam, atau kadang menggunakan lenit yang disemprotkan. Namun untuk lenit itu hanya sementara sedangkan kuradam itu diserap dari akar lalu dibawa ke atas melalui batang.
Berikut adalah tautan vidio hasil wawancara Studi Lapangan Tumbuhan yang telah kami laksanakan:
https://youtu.be/Df_ltH_0Xi0?si=ZsVBY-XfzL8cWkZs
KesimpulanÂ
Studi lapangan ini menunjukkan bahwa budidaya kakao di Desa Kerep memiliki prospek yang baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi. Pengelolaan yang terintegrasi dan dukungan berbagai pihak dapat menjadikan Desa Kerep sebagai sentra produksi kakao yang berdaya saing, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Universitas Muhammadiyah PurworejoÂ
Kelompok 3/1E
1.Jihaan Thifaal Fariidah (2421180169)
2.Niken Larasati (242180179)
3.Ananda Nofa Netiana (242180184)
4.Galang Dwingga Putra (242180211)
Ucapan Terima KasihÂ
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Ngazizah,S.Si., M.Pd., selalu dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biologi serta Bapak Prayitno selaku petani di Desa Kerep yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai budidaya tanaman kakao.
Artikel ini disusun untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang budidaya kakao, mulai dari proses penanaman, pemeliharaan, hingga cara mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para petani. Kami berharap informasi yang terkandung dalam artikel ini dapat bermanfaat bagi para petani, peneliti, akademisi, serta pihak-pihak yang memiliki minat dalam pengembangan sektor kakao, khususnya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian kakao di Indonesia.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H