Merangkul wanderlust dan homesickness sebagai bagian dari perjalanan hidup dapat memperkaya pengalaman. Wanderlust mengajarkan kita untuk terbuka terhadap dunia, sementara homesickness mengingatkan kita akan akar dan orang-orang yang penting bagi kita. Memiliki kerinduan yang kuat terhadap rumah bukanlah kelemahan, tetapi sebuah tanda bahwa kita memiliki sesuatu yang berharga untuk dirindukan.
Begitu pula, keinginan untuk menjelajah dunia adalah bukti semangat hidup yang tidak pernah padam. Kita bisa merasa *homesick* dan memiliki *wanderlust* di saat yang sama, dan itu adalah bagian dari menjadi manusia. Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan rindu dan petualangan. Kita tidak perlu memilih salah satunya, karena keduanya melengkapi perjalanan kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita.
"Wander far, but never forget where you belong."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H