Mohon tunggu...
Ni Kadek Wisdayani
Ni Kadek Wisdayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Catur Marga

5 April 2023   17:09 Diperbarui: 5 April 2023   17:13 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membatasi Diri dari Gangguan Duniawi Saat Nyepi dan Ngembak Geni, orang Hindu membatasi diri dari gangguan duniawi seperti tidak menggunakan alat elektronik, tidak bepergian, dan tidak melakukan aktivitas yang mengeluarkan suara atau cahaya. Hal ini bertujuan untuk membantu seseorang lebih fokus pada pencarian pengetahuan spiritual dan kebenaran sejati. Berpuasa Berpuasa juga dapat menjadi bentuk pelaksanaan jnana marga saat Nyepi dan Ngembak Geni. 

Dalam berpuasa, seseorang membatasi konsumsi makanan dan minuman, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan fokus pada pencarian pengetahuan spiritual. Membuat Rencana Hidup Saat Nyepi dan Ngembak Geni, seseorang dapat memanfaatkan waktu untuk merenungkan dan membuat rencana hidup yang lebih baik. 

Dalam hal ini, seseorang dapat memikirkan tujuan hidup, cara untuk mencapainya, dan bagaimana menjalankan hidup sesuai dengan ajaran-ajaran kepercayaan Hindu. Dengan mempraktikkan jnana marga saat Nyepi dan Ngembak Geni, seseorang diharapkan dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, Tuhan, dan kebenaran sejati. Selain itu, pelaksanaan jnana marga juga dapat membantu seseorang dalam mencapai kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.

4. Raja marga atau jalan yoga adalah jalan atau usaha mendekatkan diri dengan Tuhan melalui jalan yoga. Raja marga juga dikenal sebagai "jalan tindakan" atau "jalan kerja". Hal ini karena raja marga melibatkan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab seseorang dalam masyarakat, tetapi dilakukan dengan cara yang baik dan benar, tanpa mengharapkan hasil atau imbalan. Menurut ajaran Hindu, melalui raja marga, seseorang dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupan saat ini dan di kehidupan selanjutnya, serta moksha pada akhirnya.

Pada hari Nyepi, orang Bali melakukan amati geni (tidak menyala api) selama 24 jam, yang berarti mereka tidak melakukan kegiatan fisik atau berbicara lebih dari yang diperlukan dan berusaha untuk menjaga ketenangan pikiran. Dalam konteks Raja Yoga, ini dapat dianggap sebagai bentuk tapas (disiplin atau pengendalian diri) dan dharana (konsentrasi pikiran). Selama Nyepi, orang Bali juga melakukan meditasi atau upacara keagamaan di rumah atau di pura (kuil) setempat. Ini dapat dianggap sebagai bentuk dhyana (meditasi) dalam praktik Raja Yoga. 

Sementara itu, pada hari Ngembak Geni, yang merupakan hari setelah Nyepi, orang Bali melakukan kegiatan sosial dan kembali ke aktivitas sehari-hari. Dalam konteks Raja Yoga, ini dapat dianggap sebagai bentuk karma yoga (yoga tindakan) di mana tindakan dilakukan dengan niat yang benar dan tanpa terikat oleh hasil atau keuntungan pribadi. Jadi, contoh pelaksanaan Raja Yoga saat Nyepi dan Ngembak Geni adalah melalui disiplin diri, konsentrasi pikiran, meditasi, dan tindakan yang dilakukan dengan niat yang benar dan tidak terikat oleh hasil atau keuntungan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun