Mohon tunggu...
Ni Kadek Wisdayani
Ni Kadek Wisdayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Catur Marga

5 April 2023   17:09 Diperbarui: 5 April 2023   17:13 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

CATUR MARGA DALAM AGAMA HINDU

Catur marga berasal dari dua kata yakni catur dan marga. Catur berarti empat dan marga berarti jalan atau usaha. Jadi catur marga adalah empat jalan atau usaha untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Catur marga memiliki 4 bagian antara lain bhakti marga, karma marga, jnana marga, dan raja marga.

1. Bhakti marga atau jalan kebhaktian adalah jalan atau usaha mendekatkan diri dengan Tuhan melalui jalan kebhaktian. Dengan mengikuti jalan ini, seseorang berusaha untuk mencapai kesadaran yang menyatu dengan brahman melalui pengembangan cinta dan kesetiaan yang mendalam kepada Tuhan. 

Tujuannya adalah untuk memperoleh pengalaman langsung dengan Tuhan dan mencapai kesadaran yang menyatu dengan brahman melalui pengalaman bhakti. Jalur ini mengajarkan bahwa dengan mencintai Tuhan dan mengabdikan diri pada-Nya, seseorang dapat mencapai pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. 

Pada jalur bhakti marga, praktisi akan mencari pengalaman spiritual melalui doa, puja, atau persembahan kepada Tuhan. Dengan mengembangkan cinta dan kepercayaan pada Tuhan, seorang praktisi akan merasa lebih dekat dengan-Nya dan dengan demikian mencapai kesadaran yang lebih tinggi. 

Contoh bhakti marga dapat ditemukan dalam berbagai praktik agama Hindu, seperti melakukan puja (persembahan atau penyembahan kepada Tuhan melalui pemujaan berbagai bentuk Dewa atau Dewi dalam bentuk murti atau patung dan gambar, kirtan (musik devonsional yang dilakukan dengan menyanyikan lagu-lagu pujian dan pengagungan kepada Tuhan), seva (pelayanan kepada Tuhan dan sesama sebagai bentuk pengorbanan diri dan dedikasi kepada Tuhan, japa (pengulangan mantera suci atau nama-nama Tuhan sebagai bentukpenghormatan dan pengagungan kepada Tuhan, arati (upacara yang dilakukan dengan membakar dupa dan menggelarkan kendi pemujaan kepada Tuhan, biasanya dilakukan pada waktu pagi dan sore). 

Praktik-praktik ini membantu pengikut bhakti marga untuk memperoleh pengalaman langsung dengan Tuhan melalui pengembangan cinta dan kesetiaan yang mendalam, serta pengorbanan diri dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.

Berikut ini adalah beberapa contoh pelaksanaan bhakti marga saat Nyepi dan Ngembak Geni: Upacara Melasti Upacara Melasti dilakukan pada hari sebelum Nyepi. Upacara ini bertujuan untuk membersihkan dan memurnikan benda-benda suci seperti pralingga dan prasasti dari segala kotoran dan debu. 

Selain itu, upacara ini juga sebagai sarana untuk meminta keberkahan dan keselamatan dari Tuhan. Puja Trisandya Puja Trisandya merupakan salah satu upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Hindu pada hari raya Nyepi. Upacara ini biasanya dilakukan di pura atau tempat ibadah Hindu lainnya. 

Selama upacara ini, umat Hindu membacakan doa-doa dan mantra-mantra suci sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Tuhan. Meditasi dan Yoga Selama Nyepi, umat Hindu biasanya melakukan meditasi dan yoga sebagai bentuk bhakti marga. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan pikiran dan mencapai kedamaian batin. Selain itu, meditasi dan yoga juga dapat meningkatkan konsentrasi dan kesadaran diri. 

Puasa dan Kebijakan Khusus Selama Nyepi, umat Hindu juga melakukan puasa dan kebijakan khusus seperti tidak menggunakan listrik, tidak membakar api, tidak berbicara atau melontarkan kata-kata kasar, dan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketenangan dan kedamaian. 

Semua kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Tuhan. Selain itu, kegiatan bhakti marga saat Nyepi juga bertujuan untuk membersihkan diri dari segala dosa dan keburukan serta membuka jalan menuju kebahagiaan dan kedamaian.

2. Karma marga atau jalan perbuatan adalah jalan atau usaha mendekatkan diri dengan Tuhan melalui perbuatan atau tindakan yang tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan balasan. 

Dengan mengikuti jalan ini seseorang berusaha untuk melakukan tindakan yang baik dan memperoleh kebajikan. Tujuannya adalah untuk membebaskan diri dari samsara dengan melakukan tindakan yang benar tanpa pamrih. Konsep karma marga mengatakan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan akan membawa akibat dalam hidup seseorang. 

Akibat tersebut dapat berupa pengalaman positif atau negatif, baik dalam kehidupan saat ini maupun di masa depan. Menurut pandangan karma marga, semua perbuatan harus dilakukan tanpa mengharapkan hasil atau penghargaan. Artinya, seseorang harus melakukan tindakan karena tindakan itu sendiri, bukan karena keuntungan atau kepuasan diri sendiri. Hal ini disebut sebagai tindakan tanpa niat atau nishkam karma.

Contohnya, seseorang yang memberikan sedekah tanpa mengharapkan apapun sebagai balasan dianggap melakukan tindakan yang benar. Selain itu, karma marga juga mengatakan bahwa seseorang harus bertanggung jawab atas tindakannya dan menerima akibat yang terjadi. 

Contoh karma marga dapat ditemukan dalam berbagai praktik agama Hindu, seperti seva (sosial atau pelayanan kepada sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan dan membantu orang yang membutuhkan, dana (memberikan sumbangan atau bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk kebaikan hati dan berbagi dengan sesama), Memberikan Sedekah Memberikan sedekah atau memberikan bantuan kepada orang lain adalah salah satu contoh tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip karma marga. Ketika seseorang memberikan sedekah, ia tidak mengharapkan apapun sebagai balasan. 

Sebaliknya, ia melakukan tindakan tersebut karena merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Membantu Sesama Membantu sesama adalah tindakan yang dapat meningkatkan karma seseorang. 

Dalam agama Hindu, karma baik yang dihasilkan dari membantu sesama dapat membawa seseorang menuju kebaikan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika seseorang melakukan kejahatan atau membahayakan orang lain, ia akan menghasilkan karma buruk yang dapat membawa kesulitan dan penderitaan. Menjaga Lingkungan Menjaga lingkungan adalah tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip karma marga karena dapat membawa manfaat untuk orang banyak. 

Ketika seseorang menjaga lingkungan, ia secara tidak langsung membantu masyarakat dan planet ini untuk tetap sehat dan lestari. Menjaga Kesehatan Tubuh dan Pikiran Menjaga kesehatan tubuh dan pikiran juga merupakan tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip karma marga. 

Ketika seseorang merawat tubuh dan pikirannya dengan baik, ia mempersiapkan dirinya untuk melakukan tindakan-tindakan yang lebih baik di masa depan. Sebaliknya, jika seseorang mengabaikan kesehatannya, ia dapat mengalami kesulitan dan penderitaan di masa depan. 

Menjaga Kebersihan Menjaga kebersihan merupakan salah satu tindakan yang dapat membawa manfaat bagi banyak orang. Ketika seseorang menjaga kebersihan lingkungan atau dirinya sendiri, ia secara tidak langsung membantu orang lain untuk tetap sehat dan terhindar dari penyakit. 

Berbakti kepada Orang Tua Berbakti kepada orang tua adalah tindakan yang dihargai dalam agama Hindu dan sesuai dengan prinsip-prinsip karma marga. Ketika seseorang berbakti kepada orang tua, ia memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan kepada orang yang telah membesarkannya. 

Sebaliknya, jika seseorang tidak berbakti kepada orang tua, ia dapat menghasilkan karma buruk yang dapat membawa kesulitan dan penderitaan di masa depan. Berbuat Baik Tanpa Pamrih Berbuat baik tanpa mengharapkan apapun sebagai balasan merupakan tindakan yang sangat dihargai dalam agama Hindu.

Berikut ini adalah beberapa contoh pelaksanaan bhakti marga saat Nyepi dan Ngembak Geni: Meditasi dan Yoga Selama Nyepi dan Ngembak Geni, umat Hindu biasanya melakukan meditasi dan yoga sebagai bentuk bhakti marga. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan pikiran dan mencapai kedamaian batin. 

Selain itu, meditasi dan yoga juga dapat meningkatkan konsentrasi dan kesadaran diri. Puja Trisandya Puja Trisandya merupakan salah satu upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Hindu pada hari raya Nyepi. Upacara ini biasanya dilakukan di pura atau tempat ibadah Hindu lainnya. Selama upacara ini, umat Hindu membacakan doa-doa dan mantra-mantra suci sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Tuhan. 

Memasak dan Berpuasa Selama Ngembak Geni, umat Hindu juga biasanya melakukan puasa dan memasak makanan khusus untuk Tuhan. Makanan khusus tersebut disebut sebagai "nasi pecel" atau "nasi tawur", yang biasanya disajikan dengan lauk sayur dan ayam atau daging. 

Kebijakan Khusus Selama Nyepi, umat Hindu juga melakukan kebijakan khusus seperti tidak menggunakan listrik, tidak membakar api, tidak berbicara atau melontarkan kata-kata kasar, dan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketenangan dan kedamaian. Hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala dosa dan keburukan serta membuka jalan menuju kebahagiaan dan kedamaian. 

Semua kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Tuhan. Dengan melakukan bhakti marga, umat Hindu berharap mendapatkan keberkahan dan keselamatan dari Tuhan serta mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup.

3. Jnana marga atau jalan pengetahuan adalah jalan atau usaha mendekatkan diri dengan Tuhan melalui jalan pengetahuan. Jalur ini mengajarkan bahwa pemahaman yang benar tentang kebenaran dapat membawa seseorang pada pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Pemahaman tersebut tidak dapat dicapai melalui pengetahuan atau akal budi manusia, tetapi melalui pengalaman langsung atau pengenalan intuitif. Pada jalur jnana marga, seorang praktisi akan belajar untuk mengenali keberadaan Tuhan atau Brahman di dalam dirinya sendiri dan di dalam semua hal yang ada di dunia ini. Tujuan utama dari jalur ini adalah untuk mencapai kesadaran yang mendalam dan menyeluruh tentang keberadaan Brahman dan kebenaran sejati.

Berikut adalah beberapa contoh pelaksanaan jnana marga saat Nyepi dan Ngembak Geni: Membaca Kitab Suci Saat Nyepi dan Ngembak Geni, orang Hindu biasanya membaca kitab suci seperti Bhagavad Gita, Weda, Upanishad, dan Purana sebagai bentuk pelaksanaan jnana marga. Dalam kitab-kitab suci tersebut terdapat ajaran-ajaran dan pengetahuan spiritual yang dapat membantu seseorang dalam mencari kebenaran sejati. 

Bermeditasi dan Berdoa Meditasi dan doa juga dapat menjadi bentuk pelaksanaan jnana marga saat Nyepi dan Ngembak Geni. Dalam meditasi, seseorang berusaha untuk mengosongkan pikiran dan mencapai kesadaran yang lebih tinggi, sedangkan dalam doa, seseorang berkomunikasi dengan Tuhan dan memohon petunjuk dalam mencari kebenaran sejati. 

Membatasi Diri dari Gangguan Duniawi Saat Nyepi dan Ngembak Geni, orang Hindu membatasi diri dari gangguan duniawi seperti tidak menggunakan alat elektronik, tidak bepergian, dan tidak melakukan aktivitas yang mengeluarkan suara atau cahaya. Hal ini bertujuan untuk membantu seseorang lebih fokus pada pencarian pengetahuan spiritual dan kebenaran sejati. Berpuasa Berpuasa juga dapat menjadi bentuk pelaksanaan jnana marga saat Nyepi dan Ngembak Geni. 

Dalam berpuasa, seseorang membatasi konsumsi makanan dan minuman, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan fokus pada pencarian pengetahuan spiritual. Membuat Rencana Hidup Saat Nyepi dan Ngembak Geni, seseorang dapat memanfaatkan waktu untuk merenungkan dan membuat rencana hidup yang lebih baik. 

Dalam hal ini, seseorang dapat memikirkan tujuan hidup, cara untuk mencapainya, dan bagaimana menjalankan hidup sesuai dengan ajaran-ajaran kepercayaan Hindu. Dengan mempraktikkan jnana marga saat Nyepi dan Ngembak Geni, seseorang diharapkan dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, Tuhan, dan kebenaran sejati. Selain itu, pelaksanaan jnana marga juga dapat membantu seseorang dalam mencapai kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.

4. Raja marga atau jalan yoga adalah jalan atau usaha mendekatkan diri dengan Tuhan melalui jalan yoga. Raja marga juga dikenal sebagai "jalan tindakan" atau "jalan kerja". Hal ini karena raja marga melibatkan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab seseorang dalam masyarakat, tetapi dilakukan dengan cara yang baik dan benar, tanpa mengharapkan hasil atau imbalan. Menurut ajaran Hindu, melalui raja marga, seseorang dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupan saat ini dan di kehidupan selanjutnya, serta moksha pada akhirnya.

Pada hari Nyepi, orang Bali melakukan amati geni (tidak menyala api) selama 24 jam, yang berarti mereka tidak melakukan kegiatan fisik atau berbicara lebih dari yang diperlukan dan berusaha untuk menjaga ketenangan pikiran. Dalam konteks Raja Yoga, ini dapat dianggap sebagai bentuk tapas (disiplin atau pengendalian diri) dan dharana (konsentrasi pikiran). Selama Nyepi, orang Bali juga melakukan meditasi atau upacara keagamaan di rumah atau di pura (kuil) setempat. Ini dapat dianggap sebagai bentuk dhyana (meditasi) dalam praktik Raja Yoga. 

Sementara itu, pada hari Ngembak Geni, yang merupakan hari setelah Nyepi, orang Bali melakukan kegiatan sosial dan kembali ke aktivitas sehari-hari. Dalam konteks Raja Yoga, ini dapat dianggap sebagai bentuk karma yoga (yoga tindakan) di mana tindakan dilakukan dengan niat yang benar dan tanpa terikat oleh hasil atau keuntungan pribadi. Jadi, contoh pelaksanaan Raja Yoga saat Nyepi dan Ngembak Geni adalah melalui disiplin diri, konsentrasi pikiran, meditasi, dan tindakan yang dilakukan dengan niat yang benar dan tidak terikat oleh hasil atau keuntungan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun