1. Kelompok yang menganggap bahwa sains modern bersifat universal dan neutral dan semua sains dapat ditemukan dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Kelompok ini disebut Bucaillian.
2. Kelompok yang berusaha memunculkan persemakmuran sains di Negara Islam, dengan alas an jika sains tersebar di kalangan masyarakat islam maka fungsinya akan bias termodifikasi yang akhirnya bias dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan serta cita-cita Islam sendiri.
3. Kelompok yang berkeinginan membangun sebuah paradigma (dikenal dengan ilmu epistemologi) berdasarkan Islam yang mengkombinasikan antara paradigma pengetahuan dengan paradigma perilaku.
Upaya pencarian ilmu pengetahuan dalam Islam sudah ada sejak ulama-ulama terdahulu. Yang berawal dari sebuah persoalan yang akhirnya memunculkan beberapa kelompok. Al Ghazali misalnya yang mengatakan bahwa seluruh ilmu tercakup dalam karya-karya dan sifat-sifat Allah, dan Al-Qur'an adalah penjelasan tentang esensi-esensi, sifat-sifat dan perbuatan-Nya. Al-Qur'an itu laksana lautan yang tak bertepi, dan jika sekiranya lautan itu menjadi tinta untuk menjelaskan kata-kata Tuhanku, niscaya lautan itu akan habis sebelum kata-kata Tuhan itu berakhir ( lihat Al-Ghazali, 11329 H:9, 32 ) .
Menurut Al Qardhawi, menurut Islam, cakupan ilmu tidak hanya terbatas pada ilmu menurut pandangan barat modern saja, melainkan juga meliputi aspek metafisika yang dibawa oleh wahyu yang membahas tentang realitas agung sebagai respon atas pertanyaan, aspek humaniora yang membahas tentang kehidupan manusia dan hubungannya, serta aspek material yang tersebar di jagad raya yang dibangun berdasarkan hasil observasi dan eksperimen.
Ada empat sumber pengetahuan menurut tingkat dan kualitas kemampuannya, tapi pada hakikatnya meruapakan satu kesatuan yaitu : 1. Pengetahuan Inderawi 2. Pengetahuan Naluri 3. Pengetahuan Rasio 4. Pengetahuan Intuitif 5. Pengetahuan wahyu.
Bab 4 Tradisi Keilmuan Islam : Revitalitas Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan Muslim
Sebagaimana yang dicatat oleh Ahmad Amin, menyebutkan bahwa pada masa awal timbulnya Islam, ada tujuh belas orang Suku Quraisy yang pandai baca-tulis. Gerakan melek huruf dilakukan pertama kali oleh Islam dalam rangka pengamalan ilmu pengetahuan. Jika pada awalnya aktivitas keilmuan itu hanya terbatas pada menelaah agama yang secara khusus, maka pada periode berikutnya berkembang meliputi seluruh aspek dan kajian yang lebih luas.
Para ahli sejarah mengatakan bahwa kemunduran umat Islam itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
1. Faktor Internal, yaitu semakin memudarnya ikatan tali persaudaraan umat Islam serta munculnya fanatisme terhadap golongan.
2. Faktor Eksternal, yaitu kekalahan umat Islam dalam Perang Salib yang terjadi kurang lebih selama 2 abad, dan adanya serangan dari Tentara Mongol dengan komando Jengis Khan dan cucunya Hulagu Khan.