"Nggak papa kok, aku juga cuman ambil air putih."
Cahya melanjutkan potong-potong bawang dan aku tetap berada dibelakangnya memandangi dapurku yang berukuran 4x6 ini. Saat aku memandangi detail dapurku ini, terlihat kalender yang bertengger di samping lemari kulkas. Selepas melihat kalender tersebut aku merasa ada yang mengganjal dan aku terus mengingat apa yang lupa dengan hari ini.Â
Dan setelah teringat, ternyata hari ini adalah Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76. Aku baru tersadar betapa pelupanya aku dengan hari.
"Dek... hari ini ternyata hari kemerderkaan, kita ke rumah bapak ya hari ini?"
"Aku kira mas udah ingat, makanya aku masak lebih pagi."
"Aku lupa, ya udah nanti habis upacara virtual kita ke rumah bapak."
Pukul 7 pagi aku sudah siap dengan seragam PNS ku dan langsung membuka laptop acer berwarna merah maroon ini. Setelah ku pencet link google meet yang telah di share, ternyata disana sudah ramai orang-orang kantor yang akan mengikuti upacara virtual. Aku mengikuti jalannya upacara dengan khidmat hingga selesai dan upacara virtual ini berakhir pada pukul 9 pagi.Â
Cukup melelahkan memang, karena memandang laptop selama itu, menjadikan mataku langsung merah berair. Tapi tidak papa, karena pahlawan kita dulu perjuangannya lebih melelahkan dan lebih mati-matian. Dan kita harus menghargai dan menghormati jasa-jasa pahlawan kita.
"Ayah..." panggil anaku mengagetkan lamunanku.
"Kenapa ya?"
"Ayok kita kerumah kakek, aku udah kangen sama kakek."