Mohon tunggu...
Nidiyah Aini
Nidiyah Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA I PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS I NIM 43223010002

Mata kuliah: Pendidikan Anti Korupsi Dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito S.E.,AK.,M.SI., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pujangga Agung Raden Ngabei Ranggawarsita (Ratu Adil versi Ranggawarsita)

28 Oktober 2024   17:31 Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo

Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo

Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo

Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo

Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo

Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo
Dokpri Prof Apollo

Pendahuluan

Raden Ngabei Ranggawarsita adalah salah satu pujangga terkemuka dalam tradisi sastra Jawa. Lahir di Yogyakarta pada tahun 1802, Ranggawarsita dikenal bukan hanya sebagai penyair, tetapi juga sebagai seorang pemikir yang mengupas tuntas isu-isu sosial dan spiritual. Salah satu gagasan paling terkenal dari Ranggawarsita adalah konsep "Ratu Adil," yang menjadi simbol harapan masyarakat akan keadilan dan kesejahteraan. Artikel ini akan menguraikan siapa Ranggawarsita, mengapa gagasannya tentang Ratu Adil penting, dan bagaimana konsep tersebut bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Siapa Raden Ngabei Ranggawarsita?

Biografi Raden Ngabei Ranggawarsita

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Raden Ngabei Ranggawarsita, lahir dengan nama Raden Mas Ngabei Ranggawarsita pada 7 November 1802 di Yogyakarta, adalah salah satu pujangga terkemuka dalam tradisi sastra Jawa. Ia merupakan putra dari seorang patih yang bernama Raden Mas Joyo Sumantri. Keluarga Ranggawarsita memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia kesusastraan dan budaya Jawa, yang berpengaruh besar pada perkembangan pemikirannya.

Sejak kecil, Ranggawarsita telah menunjukkan minat yang tinggi terhadap sastra dan filsafat. Ia mendapatkan pendidikan formal di keraton, di mana ia belajar bahasa Jawa, sastra, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Pengalamannya di lingkungan keraton memberikan wawasan yang luas tentang kehidupan masyarakat, budaya, dan politik pada masa itu.

Karir di Keraton

Ranggawarsita menjabat sebagai abdi dalem di Kesultanan Yogyakarta. Dalam posisinya ini, ia terlibat dalam berbagai kegiatan pemerintahan dan sosial, yang semakin memperkaya pemikirannya. Keterlibatannya dalam pemerintahan juga memberinya kesempatan untuk mengamati langsung dinamika sosial dan politik yang terjadi, baik di tingkat lokal maupun dalam konteks yang lebih luas.

Karya-karya Sastra

Ranggawarsita dikenal sebagai seorang pujangga yang produktif. Beberapa karya terkenalnya meliputi:

  1. Serat Kalatidha: Karya ini menggambarkan kondisi masyarakat Jawa pada masa itu, termasuk tantangan yang dihadapi oleh rakyat. Dalam "Kalatidha," Ranggawarsita mengungkapkan keresahan dan harapan akan pemimpin yang adil.
  2. Serat Ratu Adil: Ini adalah karya paling terkenal yang mengekspresikan konsep Ratu Adil, sosok pemimpin ideal yang diharapkan dapat membawa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam serat ini, Ranggawarsita menggabungkan mitologi dengan pemikiran sosial, menjadikan Ratu Adil simbol harapan di tengah ketidakpastian.
  3. Serat Wulangreh: Sebuah karya yang berisi ajaran-ajaran moral dan spiritual. Ranggawarsita menekankan pentingnya etika, moralitas, dan pengembangan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Pemikiran dan Filosofi

Pemikiran Ranggawarsita sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan politik pada zamannya. Ia hidup dalam periode ketika Indonesia mengalami perubahan besar akibat kolonialisme Belanda. Dalam banyak karyanya, Ranggawarsita mengkritik ketidakadilan sosial dan menekankan pentingnya keadilan, kebijaksanaan, dan empati.

Konsep Ratu Adil yang diusungnya bukan hanya sekadar ideologi politik, tetapi juga mencerminkan harapan akan adanya perubahan yang lebih baik dalam masyarakat. Ia berusaha mendorong rakyat untuk lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan mencari keadilan sosial.

Warisan dan Pengaruh

Raden Ngabei Ranggawarsita meninggal dunia pada 23 November 1873. Namun, warisannya tetap hidup melalui karyanya yang masih dibaca dan dipelajari hingga saat ini. Ia dianggap sebagai salah satu pilar sastra Jawa dan pemikir besar yang mempengaruhi generasi selanjutnya. Konsep Ratu Adil yang ia ajukan masih relevan dan terus menginspirasi banyak orang dalam perjuangan mereka untuk keadilan dan kesejahteraan.

Dengan pendekatan yang mendalam terhadap isu-isu sosial dan spiritual, Ranggawarsita meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah sastra dan pemikiran Indonesia.

Konsep Ratu Adil

1.Apa itu Ratu Adil?

Ratu Adil adalah konsep yang merujuk pada sosok pemimpin ideal dalam tradisi sastra dan budaya Jawa, yang diharapkan dapat membawa keadilan, kesejahteraan, dan keamanan bagi rakyatnya. Istilah ini sering kali dikaitkan dengan harapan masyarakat akan adanya pemimpin yang bijaksana dan peka terhadap kebutuhan rakyat, terutama dalam konteks ketidakadilan sosial.

Ciri-ciri Ratu Adil

  1. Keadilan: Ratu Adil diharapkan dapat menegakkan keadilan tanpa diskriminasi, memastikan bahwa semua rakyat diperlakukan sama.
  2. Kebijaksanaan: Seorang pemimpin yang bijaksana mampu membuat keputusan yang tepat dan adil, dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan dampaknya terhadap masyarakat.
  3. Empati: Ratu Adil memiliki rasa empati yang tinggi terhadap rakyat, memahami penderitaan dan tantangan yang mereka hadapi.
  4. Integritas: Pemimpin yang diharapkan ini memiliki integritas moral yang kuat, tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
  5. Visioner: Ratu Adil harus mampu melihat jauh ke depan dan merancang kebijakan yang dapat membawa kemajuan bagi masyarakat.

Konteks Sejarah

Konsep Ratu Adil muncul dalam konteks sejarah yang kaya, terutama selama masa penjajahan Belanda di Indonesia. Masyarakat Jawa saat itu merindukan pemimpin yang dapat melindungi dan memperjuangkan hak-hak mereka, serta mengatasi berbagai ketidakadilan yang terjadi. Dalam karya-karya seperti "Serat Ratu Adil" karya Raden Ngabei Ranggawarsita, gagasan ini dijelaskan sebagai simbol harapan dan keinginan masyarakat untuk perubahan yang lebih baik.

Relevansi Modern

Hari ini, konsep Ratu Adil masih sangat relevan dalam diskusi tentang kepemimpinan dan keadilan sosial di Indonesia. Banyak masyarakat yang terus mengharapkan adanya pemimpin yang mampu memenuhi nilai-nilai tersebut, terutama dalam menghadapi tantangan sosial dan politik yang kompleks.

2.  Mengapa Ratu Adil Penting?

Konsep Ratu Adil memiliki pentingnya yang mendalam dalam konteks budaya, sosial, dan politik, baik di masa lalu maupun saat ini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Ratu Adil penting:

1. Simbol Harapan dan Perubaha

Ratu Adil menjadi simbol harapan bagi masyarakat yang mengalami ketidakadilan. Dalam konteks sejarah, terutama selama masa penjajahan, sosok ini mencerminkan aspirasi masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan mengakhiri penindasan.

2. Menegakkan Keadilan Sosial

Konsep Ratu Adil menekankan pentingnya keadilan sosial. Dalam masyarakat yang seringkali terbelah oleh ketidakadilan, sosok ini diharapkan mampu mengatasi kesenjangan dan memperjuangkan hak-hak semua warga, tidak hanya yang kuat atau berkuasa.

3. Model Kepemimpinan Ideal

Ratu Adil menjadi acuan untuk kepemimpinan yang baik dan berintegritas. Pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya dengan bijaksana, adil, dan peka terhadap kebutuhan rakyat akan menciptakan kepercayaan dan stabilitas dalam masyarakat.

4. Pendorong Partisipasi Masyarakat

Konsep ini mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam proses pemerintahan dan pengambilan keputusan. Ratu Adil tidak hanya menunggu perubahan dari atas, tetapi juga mengajak rakyat untuk terlibat dalam memperjuangkan keadilan dan kebaikan.

5. Konteks Moral dan Etika

Ratu Adil mengajarkan pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan. Dalam dunia yang seringkali pragmatis, gagasan ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan tanggung jawab moral kita terhadap sesama dan lingkungan.

6. Relevansi dalam Isu Kontemporer

Di era modern, Ratu Adil masih relevan dalam menghadapi berbagai isu sosial, seperti korupsi, ketidakadilan ekonomi, dan perlindungan hak asasi manusia. Konsep ini dapat digunakan sebagai panduan untuk menilai pemimpin dan kebijakan yang ada.

7. Mendorong Keberanian Berbicara

Ratu Adil memberikan dorongan bagi individu untuk berbicara dan memperjuangkan hak-hak mereka. Dalam konteks ini, sosok pemimpin yang ideal menginspirasi masyarakat untuk tidak takut menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap situasi yang tidak adil.

 

3. Bagaimana Mengimplementasikan Konsep Ratu Adil?

1. Pendidikan dan Kesadaran Sosial

Pendidikan adalah kunci untuk membentuk masyarakat yang sadar akan hak dan kewajiban mereka. Dengan memberikan pengetahuan tentang keadilan sosial dan hak asasi manusia, masyarakat akan lebih peka terhadap isu-isu sosial yang ada.

2. Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab

Para pemimpin, baik di level lokal maupun nasional, harus menjunjung tinggi nilai-nilai Ratu Adil. Kepemimpinan yang transparan, akuntabel, dan peduli terhadap rakyat akan menciptakan kepercayaan dan harapan di masyarakat.

3. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sangat penting. Dengan melibatkan rakyat dalam setiap tahap, dari perencanaan hingga implementasi, keputusan yang diambil akan lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

4. Penegakan Hukum

Penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif adalah fondasi dari keadilan. Sistem hukum yang berfungsi dengan baik memberikan rasa aman dan keadilan bagi seluruh masyarakat, sehingga nilai-nilai Ratu Adil dapat terwujud.

4. Apa yang mendorong Raden Ngabei Ranggawarsita untuk mengembangkan konsep Ratu Adil dalam karyanya, dan bagaimana konteks sosial-politik pada masanya mempengaruhi pemikirannya?

Raden Ngabei Ranggawarsita mengembangkan konsep Ratu Adil dalam karyanya sebagai respons terhadap kondisi sosial dan politik yang kompleks pada zamannya. Beberapa faktor yang mendorong pengembangan konsep ini adalah:

1. Krisis Sosial dan Ketidakadilan

Pada abad ke-19, masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta, mengalami berbagai masalah sosial, termasuk ketidakadilan, penindasan, dan krisis moral. Penjajahan Belanda telah menciptakan situasi di mana banyak rakyat merasa terpinggirkan dan tidak mendapatkan perlindungan dari pemimpin mereka. Ranggawarsita merasa perlu untuk menciptakan sosok pemimpin yang ideal—Ratu Adil—yang dapat membawa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.

2. Pengalaman Pribadi di Lingkungan Keraton

Sebagai abdi dalem di keraton, Ranggawarsita menyaksikan secara langsung dinamika kekuasaan dan bagaimana keputusan politik mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pengalamannya ini memberinya wawasan mendalam tentang kebutuhan rakyat dan harapan mereka akan pemimpin yang adil. Keterlibatannya dalam pemerintahan juga mempengaruhi pemikirannya mengenai kepemimpinan yang bertanggung jawab.

3. Nilai-nilai Budaya dan Spiritualitas

Ranggawarsita tumbuh dalam tradisi budaya Jawa yang kaya, di mana nilai-nilai keadilan, kebijaksanaan, dan moralitas sangat dihargai. Konsep Ratu Adil bukan hanya tentang kepemimpinan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual yang mengajarkan pentingnya berbuat baik bagi masyarakat. Dengan mengaitkan ide kepemimpinan dengan nilai-nilai ini, Ranggawarsita mengajak masyarakat untuk mengharapkan pemimpin yang dapat memberikan teladan.

4. Reaksi Terhadap Penjajahan Belanda

Konteks penjajahan Belanda juga berperan besar dalam pengembangan konsep Ratu Adil. Dalam menghadapi penindasan dan ketidakadilan yang dialami rakyat, Ranggawarsita menciptakan sosok pemimpin yang diharapkan bisa membebaskan masyarakat dari belenggu penjajahan dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

5. Harapan akan Perubahan

Dengan menyampaikan ide tentang Ratu Adil, Ranggawarsita berusaha memberikan harapan kepada masyarakat. Ia ingin agar rakyat tidak hanya pasrah terhadap keadaan, tetapi aktif menuntut keadilan dan berperan dalam perubahan sosial. Konsep ini memberikan dorongan bagi rakyat untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan berkontribusi dalam menciptakan keadilan.

5. Mengapa gagasan Ranggawarsita tentang keadilan dan kepemimpinan masih relevan dengan iklim sosial-politik di Indonesia saat ini?

Gagasan Raden Ngabei Ranggawarsita tentang keadilan dan kepemimpinan tetap relevan dengan iklim sosial-politik di Indonesia saat ini karena beberapa alasan berikut:

1. Ketidakadilan Sosial yang Masih Ada

Meskipun Indonesia telah mengalami kemajuan sejak era reformasi, ketidakadilan sosial masih menjadi isu utama. Banyak kelompok masyarakat yang masih terpinggirkan, dan kesenjangan ekonomi serta akses terhadap layanan publik yang adil masih dirasakan. Konsep Ratu Adil yang menekankan pentingnya pemimpin yang adil dan peduli terhadap rakyat menjadi panggilan yang relevan untuk mendorong perubahan sosial.

2. Kepemimpinan yang Berintegritas

Kepemimpinan yang baik dan berintegritas adalah kebutuhan mendesak dalam konteks politik Indonesia saat ini. Banyak masyarakat yang merasa skeptis terhadap para pemimpin mereka karena kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Gagasan Ranggawarsita tentang sosok pemimpin yang bijaksana dan adil dapat menjadi landasan dalam mencari pemimpin yang dapat dipercaya dan berkomitmen terhadap kesejahteraan rakyat.

3. Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Politik

Ranggawarsita menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memperjuangkan keadilan. Dalam konteks demokrasi saat ini, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan politik sangatlah penting. Konsep ini mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor yang aktif dalam perubahan sosial.

4. Nilai-nilai Moral dan Etika

Dalam dunia yang semakin kompleks, nilai-nilai moral dan etika sering kali terabaikan. Gagasan Ranggawarsita tentang keadilan dan kepemimpinan yang berbasis pada moralitas dapat menjadi panduan dalam menghadapi tantangan zaman. Mengingatkan kembali pada pentingnya etika dalam pemerintahan dan interaksi sosial dapat membantu membangun masyarakat yang lebih harmonis.

5. Harapan akan Perubahan

Gagasan Ratu Adil memberikan harapan akan datangnya pemimpin yang mampu membawa perubahan positif. Dalam suasana politik yang seringkali mengecewakan, ide tentang kepemimpinan yang adil dan bijaksana menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat untuk terus berharap dan berjuang untuk keadilan.

6. Konteks Global dan Lokal

Dalam konteks globalisasi, banyak tantangan baru muncul, seperti isu lingkungan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Konsep Ranggawarsita yang universal tentang keadilan dan kepemimpinan dapat diterapkan untuk menjawab tantangan-tantangan ini di tingkat lokal.

 

6. Bagaimana konsep Ratu Adil dapat diterapkan pada praktik kepemimpinan modern di Indonesia, dan pelajaran apa yang dapat diambil oleh para pemimpin masa kini dari visi Ranggawarsita?

Konsep Ratu Adil dari Raden Ngabei Ranggawarsita dapat diterapkan dalam praktik kepemimpinan modern di Indonesia melalui beberapa pendekatan, serta terdapat pelajaran penting yang dapat diambil oleh para pemimpin masa kini. Berikut penjelasannya:

Penerapan Konsep Ratu Adil

  1. Kepemimpinan yang Berintegritas
  • Para pemimpin harus menegakkan nilai-nilai integritas dan kejujuran. Ratu Adil diharapkan menjadi pemimpin yang tidak hanya berfokus pada kekuasaan, tetapi juga pada kesejahteraan rakyat. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun sistem akuntabilitas yang transparan.
  1. Empati dan Keterhubungan dengan Rakyat
  • Pemimpin perlu mendengarkan dan memahami kebutuhan serta aspirasi rakyat. Melalui dialog dan partisipasi masyarakat, pemimpin dapat menciptakan kebijakan yang lebih relevan dan responsif. Keterhubungan ini menciptakan rasa saling percaya antara pemimpin dan rakyat.
  1. Pemberdayaan Masyarakat
  • Ranggawarsita menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin modern harus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, bukan hanya sebagai objek, tetapi juga sebagai subjek yang terlibat dalam setiap langkah.
  1. Pendidikan dan Penyuluhan
  • Menerapkan program-program pendidikan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban, serta nilai-nilai keadilan. Pemimpin harus berperan dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya keadilan sosial dan partisipasi aktif.
  1. Pengambilan Keputusan yang Adil
  • Proses pengambilan keputusan harus berdasarkan pertimbangan yang adil dan transparan. Pemimpin harus memastikan bahwa setiap keputusan tidak hanya menguntungkan sekelompok orang, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Pelajaran dari Visi Ranggawarsita

  1. Pentingnya Keadilan Sosial
  • Keadilan sosial merupakan pondasi dari masyarakat yang harmonis. Pemimpin masa kini harus mengingat bahwa setiap kebijakan yang diambil harus berorientasi pada pencapaian keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
  1. Nilai-nilai Moral dalam Kepemimpinan
  • Ranggawarsita mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Para pemimpin di era modern perlu menjadikan etika sebagai landasan dalam setiap tindakan dan keputusan.
  1. Ketahanan dalam Menghadapi Tantangan
  • Konsep Ratu Adil mencerminkan harapan akan adanya perubahan positif. Pemimpin perlu menunjukkan ketahanan dan komitmen dalam menghadapi tantangan, serta terus berupaya untuk memperbaiki kondisi masyarakat.
  1. Menjadi Teladan
  • Seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi rakyatnya. Ranggawarsita menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang memberi inspirasi dan menciptakan perubahan melalui tindakan nyata.
  1. Fleksibilitas dan Adaptasi
  • Dunia terus berubah, dan pemimpin harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Menerima kritik dan saran dari masyarakat merupakan kunci untuk tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Kesimpulan

Pujangga Agung Raden Ngabei Ranggawarsita melalui konsep Ratu Adil telah memberikan inspirasi yang mendalam bagi masyarakat. Dalam konteks sosial dan politik saat ini, pemikiran Ranggawarsita tetap relevan dan dapat menjadi pedoman dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil. Dengan mengedepankan pendidikan, kepemimpinan yang bertanggung jawab, partisipasi masyarakat, dan penegakan hukum, kita dapat mewujudkan cita-cita Ratu Adil dalam kehidupan sehari-hari. Melalui usaha kolektif ini, harapan akan sosok pemimpin yang adil dan bijaksana dapat terwujud, membawa kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Secara keseluruhan, Raden Ngabei Ranggawarsita mengembangkan konsep Ratu Adil sebagai refleksi dari kebutuhan mendesak akan keadilan dan kesejahteraan dalam masyarakat yang sedang menghadapi berbagai tantangan. Melalui karya-karyanya, ia tidak hanya menciptakan narasi tentang pemimpin ideal, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berjuang bersama dalam mencapai keadilan sosial.

Secara keseluruhan, gagasan Raden Ngabei Ranggawarsita tentang keadilan dan kepemimpinan bukan hanya sekadar warisan sastra, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan pedoman yang sangat relevan bagi masyarakat Indonesia saat ini. Dalam menghadapi berbagai tantangan sosial-politik, nilai-nilai yang diajukan Ranggawarsita dapat menjadi acuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan beradab.

Konsep Ratu Adil yang diusung oleh Raden Ngabei Ranggawarsita memberikan panduan yang relevan untuk praktik kepemimpinan modern di Indonesia. Dengan menekankan keadilan, integritas, dan partisipasi masyarakat, pemimpin masa kini dapat belajar dari visi Ranggawarsita untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, serta membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Secara keseluruhan, Ratu Adil bukan hanya sekadar konsep atau simbol, tetapi juga merupakan harapan dan aspirasi kolektif masyarakat untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan. Dengan menegakkan nilai-nilai yang terkandung dalam gagasan ini, kita dapat mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

1. Ranggawarsita, R. N. (1990). Serat Kalatidha. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2. Ranggawarsita, R. N. (1988). Serat Ratu Adil. Yogyakarta: Balai Pustaka.

3. Poerbatjaraka, S. (1978). Karya-karya Pujangga Ranggawarsita. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

4. Shinta, R. (2017). Masyarakat dan Pemikiran Raden Ngabei Ranggawarsita. Jurnal Ilmu Sosial, 10(1), 55-70.

5. Hadidjaja, A. (2015). Konsep Ratu Adil dalam Sastra Jawa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun