Dalam konteks modern, kepemimpinan sering kali menghadapi tekanan yang luar biasa, baik dari tuntutan bisnis maupun politik. Pemimpin yang mampu mengendalikan emosi dan bertindak dengan tenang di bawah tekanan lebih mampu mengambil keputusan yang bijaksana dan tidak terbawa oleh tekanan eksternal. Kepemimpinan semacam ini, yang menekankan pengendalian diri, menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga.
 Gaya kepemimpinan menurut pandangan Aristotle dapat dipahami melalui karya-karyanya, terutama dalam *Nicomachean Ethics* dan Politics, di mana ia membahas tentang kebajikan, keadilan, dan bagaimana seorang pemimpin harus bertindak demi kesejahteraan bersama. Bagi Aristotle, seorang pemimpin yang ideal adalah sosok yang mampu bertindak dengan bijaksana (phronesis) dan memiliki karakter yang mulia (areté).
Kesimpulan
Gaya kepemimpinan dari tokoh-tokoh klasik tetap relevan dalam konteks modern karena prinsip-prinsip moral, etika, kebajikan, dan kebijaksanaan yang mereka ajarkan adalah nilai-nilai universal yang berlaku sepanjang waktu. Kepemimpinan yang efektif dan bertanggung jawab tidak hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang karakter moral dan komitmen pada kesejahteraan masyarakat. Nilai-nilai kepemimpinan klasik memberikan kerangka kerja yang kuat bagi pemimpin modern untuk menavigasi tantangan kompleks dengan integritas, kebijaksanaan, dan keadilan.
Gaya Kepemimpinan Menurut Aristotle:
1. Ethos, Pathos, Logos:
 Aristotle memperkenalkan konsep ini dalam retorika, yang juga relevan dalam kepemimpinan. Ethos berkaitan dengan karakter pemimpin dan kepercayaannya, Pathos berkaitan dengan kemampuan memengaruhi emosi orang lain, dan Logos adalah penggunaan logika dan rasionalitas dalam pengambilan keputusan. Pemimpin yang efektif harus mampu memadukan ketiga elemen ini.
 Â
2. Kebajikan (Virtue) dan Moralitas:
Kepemimpinan yang baik menurut Aristotle didasarkan pada kebajikan. Seorang pemimpin harus adil, bijaksana, berani, dan mengutamakan kesejahteraan publik daripada keuntungan pribadi. Tindakan pemimpin harus mencerminkan karakter moral yang kuat, dan ia harus senantiasa bertindak sesuai dengan prinsip moral yang benar.
 Â