Mohon tunggu...
Nidha Ul Khasanah
Nidha Ul Khasanah Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa sosial humaniora yang berusaha untuk humanis

Pendatang baru di Kompasiana, yang tidak tahu menahu harus menulis apa

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Alasan Paling "Geblek" untuk Putus: Kamu Terlalu Baik untuk Aku

30 Januari 2021   15:46 Diperbarui: 30 Januari 2021   15:52 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: medium.com

Hal yang mendasar dari penyebab dengan kalimat absurd "kamu terlalu baik untuk aku" adalah karena si pemutus hubungan memang bingung. Dia berada di posisi ingin segera mengakhiri hubungan namun tidak memiliki alasan logis yang bisa digunakan. Hal ini biasanya terjadi pada hubungan yang terlihat adem ayem saja, sehingga tidak ada gejolak yang bisa dijadikan alasan. 

Jika kondisi ini terjadi, dapat diasumsikan komunikasi kalian tidak baik-baik saja. Ada sesuatu yang ditutupi oleh pasangan. Bisa saja sang pemutus hubungan merasa bahwa hubungan kalian jalan di tempat, membosankan, atau alasan lain yang tidak bisa disampaikan.

Menghindari kesan buruk di akhir hubungan 

Putus berarti akan ada perubahan hubungan, yang sebelumnya merupakan sepasang kekasih mungkin akan berubah menjadi teman, sekadar kenalan, orang asing yang tidak lagi saling menyapa, atau justru musuh karena saking bencinya. 

Hubungan setelah putus ini sangat dipengaruhi oleh alasan putus itu sendiri. Jika putus karena salah satu berselingkuh misalnya, maka sudah pasti hubungan yang tercipta pasca putus merupakan hubungan yang buruk. Untuk menghindari hubungan yang buruk di waktu berikutnya, alasan putus menjadi momentum penting. 

Sehingga sang pemutus hubungan sebisa mungkin mencari celah alasan yang baik, tidak menyakiti sang pasangan, atau setidaknya tidak menempatkan dirinya pada posisi orang yang bersalah. 

Saking sulitnya mencari alasan masuk akan, akhirnya hubungan diputuskan dengan dalih "kamu terlalu baik buat aku". Duh, padahal alasan ini dimana letak masuk akalnya coba?.

Ada udang dibalik bakwan, eh batu 

Selain dua hal sebelumnya, penjelasan berikutnya mengenai kalimat putus "kamu terlalu baik buat aku" diasumsikan bahwa ada alasan sebenarnya yang terjadi, namun si pemutus hubungan berupaya menutupinya. 

Jika pasanganmu adalah tipe playing victim, maka sangat dimungkinkan terdapat alasan besar yang sebenarnya. Misalnya saja adanya orang ketiga, sehingga untuk menutupi alasan sebenarnya sang pasangan berupaya sebaik mungkin dalam memberikan alasan untuk putus. Padahal ini bisa menjadi boomerang lho, kerena tidak jujur kepada pasangan sekalipun diambang perpisahan.

Supaya kamu senang dan merasa tersanjung karena dianggap sebagai orang baik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun