Mohon tunggu...
Nidha salfiyah
Nidha salfiyah Mohon Tunggu... Guru - akhlak dan etika

orang berilmu belum tentu berakhlak, tapi orang berakhlak sudah jelas berilmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika dan Akhlak Terhadap Guru

26 Juni 2020   21:28 Diperbarui: 26 Juni 2020   21:31 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NAMA  : NIDA SALFIA

 NPM    : 201712500778 

 KELAS  : R6H

                       

AKHLAK  DAN ETIKA TERHADAP GURU

PENGERTIAN AKHLAK

Akhlak merupak suatu sikap atau prilaku yang tertnanam dalam diri manusia.

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Akhlak menurut bahasa adalah sifat , tabiat, budi pekerti atau perangai seseorang yang melekat pada diri seseorang ini. Sedangkan secara istilah akhlak artinya adalah sifat seseorang yang melekat dalam dirinya yang kemudian dapat terlihat dari perilaku orang tersebut.

Secara terminology akhlak adalah pola prilaku yang berdasarkan kepada dan memaifestasikan nilai-nilai , islam dak ihsan.

Akhlak menurut bahasa adalah sifat , tabiat, budi pekerti atau perangai seseorang yang melekat pada diri seseorang ini. Sedangkan secara istilah akhlak artinya adalah sifat seseorang yang melekat dalam dirinya yang kemudian dapat terlihat dari perilaku orang tersebut. maka bila akhlaknya baik perilakunya akan baik, dan bila akhlaknya buruk maka perliakunya akan buruk. Dalam islam akhlak merupakan buah dari sebuah keimanan, yang mana dalam silam ini akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.

Akhlak mahmudah atau akhakul karimah adalah akhlah terpuji, yaitu akhlak yang baik yang ada dalam diri manusia. manusai fitrahnya adalah makhluk yang baik, namun dalam perjalanannya perkembangannya maka manusia mulai terpengaruh oleh sekitarnyadan muncul akhlak buruk dalam dirinya. namun atas ijin Allah maka manusia mampu mengamalkan akhlak mahmudah ini. Bukti bahwa akhak mahmudah adalah fitrah manusaiadalah normalnya kita akan merasakan kesenangan atau ketenangan dalam diri bila melakukan suatu kebaikan.

Yang termasuk dalam sifat terpuji adalah : Amanah ( dapat dipercaya ) Shidiq ( benar / jujur ) ,Pemaaf / mudah memaafkan  Tolong – menolong,Kerja keras,Syajaah ( berani ), Adil,dan  silaturahmi

Akhak mazmumah artinya adlah akhlak yang tercela. Yaitu segala bentuk perbuatan manusia , baik keyakinan, ucapan dan perbuatan yang dapat mendatangkan kemudhorotan bagi diri sendiri dan orang lain dan dapat membahayakan iman dan mendatangkan dosa, digolongkan akhlak mazmumah. 

Akhlak mazmumah berasal dari setan dan hawa nafsu manusia. maka disampaikan orang yang buruk akhlaknya dalah bila orang lain takut akan perbuatan lisan dan tangannya. Yang termasuk akhlak tercela adalah : Dzolim dan suka menganiaya,Suka berkelahi dan bersengketa Suka mencuri,Pembunuh, Tajasussus atau suka mencari kesalahan orang lain, Pendusta, Ghibah dan fitnah,Naminah atau adu domba, Khianat, Pemara, Sombong,Pendendam, Riya, Iri dengki, Kufur dan syirik, dan sifat-sifat buruk lainnya

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari Bahasa arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Cara membedakan akhlak, moral, dan etika, yaitu dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam masyarakat adat (istiadat), dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Qur’an dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya. 

Tiga pakar dibidang akhlak ibnuh miskawai, al ghozali dan ahmad amin menyatakan : bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.

Ahmad bin musthafa

Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan berpikir, marah dan syahwat atau nafsu.

Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani

Akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan

Ruang lingkup akhlak 

  • Perasaan akhlak
  • Adalah kekuatan seseorang dapat mengetahui suatu prilaku , sesuai dengan akhlak baik atau tidak.
  • Pendorong akhlak
  • Adalah kekuatan yang menjadi sumber kelakuan akhlak.
  • Ukuran akhlak
  • Adalah penimbangan perbuatan yang baik dan buruk pada factor yang ada dalam diri manusia.
  • Tujuan akhlak
  • Adalah melakukan akhlak mulia dan tidak.
  • Pokok-pokok akhlak
  • Adalah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya , baik dan buruk

Aspek Akhlak sebagaimana diterangkan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin, merupakan suatu perangai yang menetap kuat dalam jiwa. Karakter akhlak dalam jiwa itu timbul lantaran perbuatan-perbuatan tertentu yang dilakukan setiap orang.

Imam Al-Ghazali membagi akhlak ke dalam dua syarat, yakni stabilitas dan spontanitas. Adapun stabilitas akhlak merupakan karakter yang memungkinkan pelakunya melakukan perbuatan baik yang konsisten, permanen, serta berkelanjutan. Sedangkan akhlak yang sifatnya spontan hadir di saat muncul kesempatan dan juga dilakukan tanpa paksaan.  

Menurut beliau, orang yang berakhlak setidaknya dapat mengendalikan empat hal yang cukup sulit dikendalikan di berbagai aspek hidup, antara lain nafsu, amarah, pengetahuan, dan keadilan. 

Dengan demikian, akhlak bukanlah hanya mengatur laku kata, namun juga laku sikap.Terdapat suatu kisah yang menarik tentang akhlak dari seorang bocah penggembala domba. Suatu ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz menghampiri seorang anak yang tengah menggembala domba milik majikannya. 

Untuk menguji kejujuran anak tersebut, Umar bin Abdul Aziz bertanya: “Nak, maukah kau jual dombamu satu kepadaku?”. Si anak lantas menjawab: “Domba-domba ini bukan milikku, tapi milik majikanku”. Umar tidak berhenti dan terus merayu anak tersebut untuk menjualnya, beliau berkata: “Tapi kalau kaujual satu untukku, majikanmu tidak akan tahu,”. 

Lalu anak itu menjawab: “Majikanku memang tidak tahu, tapi Allah selalu tahu. Dan aku tak mau mengecewakan Tuhanku”. Jika disandingkan dengan hadis Rasulullah SAW, sikap si anak tadi pun sekiranya dapat menggambarkan apa itu akhlak yang mulia. Nabi Muhammad pernah berkata: “Kebaikan adalah apa-apa yang kamu lakukan membuat hatimu tenang. Sedangkan kejahatan adalah bilamana hal-hal yang kamu lakukan membuat hatimu gelisah”.

Sumber akhlak

Al-quraan

Alquraaan adalah sala satu sumber ilmu pengetahuan  bagi umat islam,  yang telah diajari nabi Mhammad SAW kepada seluruh umatnya sebagai suri tauladan yang bai dan benar sesuai dengan ajaran islam . yang sudadh terteran dalam al-quraan surah alahzab ayat: 21:

Sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah SWT.

        Dalam al-quraan dijelas ada tiga aspek besaar tentang ilmu:

  • Aspek tauhid atau aqidah
  • Aspek akhlak

Sumber akhlak dalam alquran telah dijelaskan suri tauladan nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umat manusia, hal ini sudah dijelaskan dalam alquraan, yang telah difirmankan oleh Allah SWT,

“ sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan (kedatangan)   hari kiamat dan dia banyka menyebut Allah. (Q.S. Alahzab/33.21)

Hadis

Hadis adlah salah satu sunnah atau perkataaan rasulullah, hadis juga merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan bagi umat islam, karrena didalam hadis sudah dikatakan olaeh rasulullah tentang akhlak.

Adapun sumber lain ilmu pengetahuan yaitu :

Dari diri manusia

Yaitu ilmu pengetahuan yang didaptkan dengan cara mencari ilmu dan mempelajari nya agar bias mendapatkan lebih banyak dan bermanfaat.

Sejarah manusia

Ialah mendapatkan ilmu melalui cerita atau sejara dalam kehidupan manusia ,

Contohnya sejara tentang nabi-nabi, jika tida ada sejarah maka kita tidak akan bias mengetahui tentang nabi-nabi dan kepribadian serta mujizat para nabi dan rasul kita , nah sejara manusisa ini sangat penting juga dalam kehidupan manusia karena sejara juga sala satu sumber ilmu pengetahuan .

Akhlak sangat penting bagi setiap umat manusia, karena akhlak salah satu teladan yang harus dimiliki oleh umat manusia yang suddah diajarkan nabi Muhammad. Akhlak ini harus dimiliki oleh setiap penuntut ilmu, karena termasuk salah satu menghormati dan menghargai guru, anak-anaknya, dan juga orang yang memepunyai hubungan dengannya. 

Sebua syair  memgungkapkan: “barang siapa yang membuat sakit hati gurunya, makai a tidak akan mendapatkan berkah ilmunya kecuali hanya sedikit. Hendaknya penuntut ilmu mendengarkan ilmu dan hikmah dengan sikap respek dan hormat, meskipun dia telah mendengar sesuatu kalimat atau masalah seribu kali, sebab telah diterangkan bahwa siapa yang tidak mau mengagungkannya seribu kali, seperti mengagungkanya pertama kali mendengar, maka ia tidak termasuk akhli ilmu.

Penuntut ilmu hendaknya menghindari budi pekerti yang tercela. Sebbab budi pekerti yang tercelah itu ibarat qolbun. Padahal orang yang sedang belajar itu dengan perantara malaikat.      

Karena pentingnya kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia ini, maka misi (risalah) Rasulullah SAW. itu sendiri keseluruhannya adalah untuk memperbaiki akhlak mulia, sebagaimana sabdanya: 

“Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad). (Abuddin Nata, 2012: 2)

Dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Q.S. Al-Qalam: 4).

Menurut KH. Hasyim Asy’ari  akhlak yang sepantasnya dilakukan oleh seorang siswa terhadap guru, siswa haruslah : berniat Ikhlas dalam menuntut ilmu, memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, berprilaku qanaah terhadap ketentuan guru terhadap dirinya, bersikap khusyu’ dihadapan guru dengan menghadirkan jasad hati dan pikiran, berprilaku tawadhu terhadap guru, berprilaku hormat kepada guru yang muncul, berprilaku sabar terhadap cara mendidik yang dilekukan oleh guru, bersikap patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan guru dengan dasar ketaan kepada Allah SWT., dan menjalin silaturahmi dengan guru serta orang yang memiliki hubungan baik dengan guru.

Dalam memandang akhlak siswa terhadap guru, terdapat persamaan dan perbedaan pandangan. Persamaannya adalah;

siswa haruslah memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah demi kebahagiaan kehidupan di dunia maupum di akhirat,

siswa haruslah berprilaku hormat kepada guru,

bersikap patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan guru dengan dasar ketaan kepada Allah SWT.

siswa haruslah memberikan hak guru, yaitu memfokuskan diri untuk memperhatikan ilmu yang disampaikan guru.

Dalam Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mnegarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Menurut Achmad Tafsir, Guru adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik, baik potensi kognitif, afektif, maupun potensi psikomotorik. ( Ahmad Tafsir, 2008: 74). Yang dimaksud dengan Akhlak Siswa Terhadap Guru d adalah perilaku baik yang muncul dari seorang siswa sebagai pelajar terhadap guru sebagai pengajar tanpa memerlukan pemikiran maupun pertimbangan untuk melakukan perilaku baik tersebut.

My according :

 Akhlak sangat penting bagi kehidupan manusia, karena akhlah ini adalah salah satu sikap yang harus kita miliki karena akhlak sudah terterah dalam al-quraan dan hadist.

 Akhalak adalah sikap yang kita miliki dari sejak kita lahir dan juga diajar oleh orang tua kita, antara ilmu dan akhlak sangat erat kaitannya karena keduanya merupak pokok yang kita miliki.

Jika kita memiliki akhlak tapi tidak berilmu tidak akan seimbang karerna keduanya saling bergantungan.

Contoh: orang yang berilmu tapi tidak berakhlak itu tiodak baik karena akhlak sangat penting bagi seluru umat manusia sebagaiman yang sudah diajarkan oleh nabi besar kita Muhammad SAW,   jadi kita wajib memiliki akhlak yang baik dan benar, dan juuga kita wajib menuntut ilmu,

Hukum menuntut ilmu dalam agama islam itu wajib , terutama ilmu fiqih.

Karena tanpa ilmu pengetahuan kita tidak ada apa-apanya, ilmu itu sangat penting bagi kehidupan manusia baik ilmu pengetahuan dunia maupun akhirat, baik ilmu agama maupun ilmu umum.

Jadi akhlak harus dibarengi  dengan ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun