C. Indikator Kualitas pelayanan Kesehatan
Indikator kualitas pelayanan kesehatan adalah parameter atau ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana pelayanan kesehatan yang diberikan memenuhi standar tertentu dan memenuhi kebutuhan pasien.
Menurut Nursalam (2019) terdapat 6 Indikator utama kualitas pelayanan kesehatan, yaitu sebagai berikut:
- Keselamatan pasien (patient safety)
Patient safety meliputi infeksi nosokomial, risiko jatuh pada pasien, dekbitus/luka tekan, pemberian obat, dan tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan.
- Pengelolaan nyeri dan kenyamanan
Nyeri merupakan suatu mekanisme protektif agi tubuh yang akan muncul bila jaringan tubuh rusak, sehingga individu akan bereaksi atau berespon untuk menghilangkan rangsangan nyeri.
- Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
Kepuasan pasien adalah respons evaluatif, afektif atau emosional yang terkait dengan mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit serta harapan pasien terhadap pelayanan tersebut (Mumu, (2019)). Â Beberapa aspek terkait kepuasan pasien adalah kompetensi klinis tenaga kesehatan, empati, kesediaan menjawab keluhan, responsive, caring, komunikasi, dan lain-lain.
- Perawatan diri
Terdapat enam aktivitas yang diperhatikan dalam perawatan diri seperti makan, BAK/BAB, mengenakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
- Kecemasan pasien
Cemas adalah emosi dan merupakan pengalaman subjektif individual, mempunyai kekuatan tersendiri dan sulit diobservasi. Â Kecemasan merupakan reaksi pertama yang muncul atau dirasakan oleh pasien dan keluarganya disaat pasien harus dirawat mendadak atau tanpa rencana begitu mulai masuk rumah sakit.
- Perilaku (pengetahuan, sikap, keterampilan) pasien
Pengetahuan/kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Referensi :
Djordian, K. (2021). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Karya Mentari Seraya. Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, 12. Retrieved from http://eprints.kwikkiangie.ac.id: http://eprints.kwikkiangie.ac.id/1987/3/bab%202.pdf